Pendidikan merupakan usaha yang
disengaja (terencana, terkontrol, dengan
sadar dan dengan cara yang sistematis) diberikan pada anak didik oleh pendidik
agar individunya yang potensial itu lebih berkembang terarah kepada tujuan
tertentu. Dalam proses pendidikan itu anak didik dibentuk menjadi manusia yang
terandalakan di masyarakat, baik dalam dalam persaingan ekonomi dan segala
jenis keperluan hidup. Dalam proses itu, di sekolah banyak sekali tes, baik
akademik maupun non akademik. Bahkan dalam tiap proses pencapaian tahap demi
tahap dilaksanakan Ujian Nasional sebagai uji kelayakan pantas atau tidaknya
kejenjang yang lebih tinggi. Tahun demi tahun pelaksanaan UN pun dirancang demi
kesuksesan pendidikan.
Ujian Nasional menjadi momok yang
menakutkan dalam tiap pelaksanaan pendidikan di indonesia. Anehnya bukan hanya
siswa tetapi juga guru. mengapa bisa terjadi? Alasannya banyaknya siswa yang
tidak lulus UN bisa menjadi salah satu kegagalan siswa untuk mencapai cita
citanya. Hal ini menyebabkan banyaknya usaha yang dilakukan untuk tidak gagal
UN. Banyak pihak melakukan segala cara untuk belajar, mulai dari masuk
bimbingan, privat dan lain sebagainya.
Tiap aspek pendidikan
dipersiapkan seolah olah untuk menyambut Ujian Nasional yang dapat sering
dianggap sebagai kunci kesuksesan pendidikan. Mata pelajaran yang di UN kan pun
menjadi pelajaran utama dalam kelangsungan pembelajaran. Lalu bagaimana dengan
potensi dan bakat siswa yang di nomor duakan?
Ada banyak negara negara di Eropa
yang menerapkan demokrasi dan kebebasan, hal ini juga digunakan dalam sistem
pendidikannya yang membuat mereka bebas mengembangkan potensi serta di dukung
oleh sistem pendidikannya. Negara Korea dan Jepang menerapkan sistem kewajiban
juga menjadi negara termaju di Asia. Lalu apakah pendidikan kita buruk? Beberapa
tahun yang lalu, Indonesia masuk nominasi di ASEAN dengan pendidikan yang
tergolong baik, dimana masih ada dari luar negeri yang belajar di indonesia
ketika masih menggunakan nilai murni EBTANAS. Siswa dituntut bersaing tanpa ada
paksaan dari sistem pendidikan.
Jadi, berhasilnya pendidikan
bukanlah ketika nilai UN yang bagus dan kelulusan yang sempurna. Tapi dengan
adanya kewajiban lulus UN menuntut banyak pihak untuk melakukan banyak usaha
dan berbagai kecurangan, contohnya kunci jawaban yang bocor dan lain sebagainya.
Pendidikan Indonesia butuh evaluasi yang serius dibarengi dengan perkembangan
zaman yang sudah mengglobalisasi. Pendidikan kita butuh fakta di lapangan,
bukan hanya bukti nilai yang bagus.