Daftar isi
I.PENDAHULUAN......................................................................................................................
2
A. Latar belakang......................................................................................................
2
B. Rumusan masalah.................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................
2
D. Mamfaat................................................................................................................
2
II. PEMBAHASAN......................................................................................................................
3
A. Materi pokok bk belajar......................................................................................
3
a. Karakteristik Siswa yang Memiliki
Motivasi dalam Belajar............... 3
b. Aspek-aspek yang dapat membantu
dalam masalah Belajar.............. 3
B. Penerapan ketrampilan dalam BK
belajar........................................................ 9
III.
PENUTUP.............................................................................................................................
11
A. Kesimpulan..........................................................................................................
11
IV. DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Belajar merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku
individu. Sebuah proses belajar mempunyai unsur-unsur yang penting di dalamnya
yang berpengaruh terhadap hasil belajar itu sendiri. Dalam suatu proses belajar
pasti ada hambatan-hambatan dan masalah yang dihadapi oleh siswa.
Masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir dengan berbagai cara atau metode.
Salah satunya adalah dengan cara menguasai keterampilan-keterampilan belajar.
Keterampilan belajar dimaksudkan
untuk meningkatkan kemampuan individu dalam aspek terpenting dalam belajar;
pertama untuk lebih memahami konsep
belajar untuk belajar, dan yang kedua menekankan implikasi praktis dari
konsep tersebut pada aplikasi nyata dalam aktivitas sehari-hari seperti proses
belajar mengajar, training, konseling, pengembangan program dan melaksanakan
program di dalam lingkup akademik (Djamal, 2006 : 10).
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
materi pokok dari BK belajar?
2. Bagaimana
penerapan materi belajar dalam BK?
C.
Tujuan
1. Mampu memahami
materi pokok BK belajar.
2. Dapat
menerapkan materi belajar dalam layanan BK di sekolah.
D.
Manfaat
Untuk
memberikan pengetahuan mengenai keterampilan belajar serta penerapannya dalam
bimbingan dan konseling. Selain itu, karya ilmiah ini bermanfaat untuk para
konselor sebagai salah satu acuan untuk mengevaluasi diri mengenai proses
belajar yang biasa dilaksanakan kepada siswa. Serta, untuk dijadikan bahan
memecahkan permasalahan yang sejenis.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. MATERI POKOK BK BELAJAR
BK belajar
adalah suatu keterampilan yang spesifik seperti mengorganisasi, memproses, dan
menggunakan informasi yang diperoleh dari aktivitas belajar seperti membaca
yang dapat mengembangkan kemandirian siswa dalam belajar. Cara menerapkan
keterampilan belajar adalah dengan melaksanakan bimbingan belajar. Hal tersebut
akan sangat mendukung para konselor mengembangkan kemampuan dan potensi para
siswa khususnya pada bidang akademik dengan menerapkan berbagai keterampilan
belajar.
1. Karakteristik Siswa yang Memiliki
Motivasi dalam Belajar
Beberapa karakteristik siswa yang
memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar, antara lain :
a. Percaya diri
(Self-Esteem)
b. Tidak
menyandarkan diri pada orang lain (independence)
c. Mampu
merekonstruksi belajar sesuai dengan dirinya (mengorganisasi belajar)
d. Mampu
berinisiatif sendiri
e. Bertanggung
jawab (responsibility)
f. Mampu berpikir
logis dalam mengarahkan tujuan belajar
g. Mempunyai
kemampuan fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi terhadap lingkungan
h. Selalu
mempunyai gagasan baru (kreatif)
2. Aspek-aspek yang dapat membantu
dalam masalah Belajar
a. Cara Mengatur Waktu dan Lingkungan
Manajemen
waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
produktivitas waktu. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang
berarti rasio output dengan input.
Cara-cara
mengatur waktu:
a)
Membuat
daftar “kerjaan”.
b)
Membuat
jadwal harian/mingguan.
c)
Merencanakan
jadwal yang lebih panjang (bulanan).
d)
Belajarlah
dengan rutin setiap hari tetapi degan frekuensi waktu yang tidak terlalu lama.
e)
Atur waktu
belajar sekitar 5-10 menit saja.
f)
Dahulukan
pelajaran yang dianggap sulit.
Cara-cara
mengatur lingkungan:
1.
Sebelum
kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik hendaknya ditata sehingga tampak
menyenangkan.
2.
Buku,
jurnal, majalah, surat kabar, atau media lain, yang hendak dijadikan sebagai
sumber belajar perlu ditempatkan di dekat kegiatan belajar peserta didik.
b. Cara Mengikuti Pelajaran
Cara-cara
mengikuti pelajaran adalah:
1.
Niat
Semenjak
melangkahkan kaki meninggalkan rumah pergi ke sekolah, siswa harus sudah berniat
dan membulatkan tekad untuk mencari ilmu yang tidak lupa diiringi dengan doa.
Dengan niat yang kuat dan dilandasi dengan doa menurut agama masing-masing,
akan memperoleh hasil belajar yang baik.
2.
Kemauan yang
kuat
Kemauan
adalah modal yang penting dalam belajar, maka dengan kemauan belajar yang kuat
dan usaha yang keras akan diperoleh hasil yang lebih baik. Kemauan yang tidak
diiringi dengan usaha adalah separuh dari kegagalan. Oleh sebab itu, pelajar
yang ingin sukses dalam belajar harus siap siaga dan tak gentar menghadapi
rintangan dan kesulitan.
3.
Perhatian
Seorang
pelajar harus dapat memfungsikan alat pengindraannya sebaik mungkin untuk
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ia harus pandai menyikapi mana yang
dianggap penting dan mana yang harus banyak diulang.
4.
Konsentrasi
Konsentrasi
berarti pemusatan pikiran dan perasaan pada suatu masalah. Dalam hal ini,
seorang pelajar dalam belajar harus bisa memusatkan perhatiannya pada masalah
pelajaran yang sedang dihadapi.
5.
Apersepsi
Apersepsi
adalah mempersiapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk menerima
hal-hal dan pengetahuan yang baru sehingga dalam kegiatan belajar mengajar
dapat memperoleh hasil yang memuaskan.
6.
Catatan
Catatan ada
2 macam :
a.
Catatan
resmi adalah catatan mengenai apa yang dituliskan oleh guru sebagai rangkuman
materi pelajaran yang telah disajikan.
b.
Catatan
tidak resmi adalah catatan hasil jerih payah seorang pelajar untuk memperoleh
poko-pokok, inti, isi atau kesimpulan materi pelajaran yang telah dipelajari.
7.
Bertanya
Dengan
bertanya materi pelajaran yang disajikan oleh guru akan menjadi lebih jelas.
Oleh sebab itu, apabila belum ada kejelasan dari keterangan guru hendaklah
berani bertanya.
c. Cara Membaca Buku Teks
Ada banyak
metode membaca, metode ini merupakan hasil riset dari para ilmuwan tentang cara
membaca yang efektif. Salah satunya adalah metode SQ3R (Survey, Question,
Read, Recite, Review). Metoda SQ3R memberikan strategi yang diawali dengan
membangun gambaran umum tentang bahan yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan
dari judul/subjudul suatu bab dan dilanjutkan dengan membaca untuk mencari
jawaban dari pertanyaan.
Ada lima
tahapan proses dalam membaca dengan metode SQ3R ini, yaitu:
1.
Survey atau meninjau
Baca Judul - Baca Pendahuluan – Baca Kepala Judul/Subbab – Perhatikan
Grafik, Diagram – Perhatikan Alat Bantu Baca.
2.
Question atau bertanya
Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai
perhatikan kepala judul/subbab yang biasanya dicetak tebal. Perhatikan kepala
judul ini satu per satu dan ubah kepala judul ini jadi beberapa pertanyaan.
Tulislah pertanyaan-pertanyaan itu pada suatu kolom
dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom sisanya untuk jawaban yang diperoleh
selama membaca. Misalkan kita membaca buku tentang “Belajar di SMA” dan kepala
judulnya adalah “Manfaatkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahmu”.
Pertanyaan yang dapat kita mundulkan adalah “Mengapa kita harus memanfaatkan
kegiatan ekstrakurikuler?” dan “Bagaimana caranya kita bisa ikut terlibat dalam
kegiatan ekstrakurikuler?”.
3.
Read atau membaca
Bacalah
suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum kita
menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban pertanyaan yang
kita buat pada Question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan
dengan kata-kata sendiri di kertas yang pada 2/3 kolom yang disiapkan. Dan
jangan membaca di tempat tidur.
4.
Recite atau menuturkan
Cara
melakukan Recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita
buat sebelum membaca subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas
tanpa melihat buku.
5.
Review atau mengulang
Proses ini
dapat dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau
berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti efektif adalah dengan
menjelaskan kepada orang lain.
d. Cara Membuat Ringkasan
Ringkasan
merupakan sekumpulan berbagai informasi untuk mempermudah pemahaman. Ringkasan
memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang berarti memotong
atau memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan
yang panjang dalam bentuk singkat. Sedangkan menurut Asmi (2004), Ringkasan
merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan
bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam
bentuknya yang singkat.
Cara-cara
membuat ringkasan yang baik diantaranya:
1.
Bacalah
bahan pelajaran secara ringkas. Dalam hal ini kita perlu memperoleh gambaran
isi materi secara garis besar.
2.
Membaca
uraian materi secara cermat. Dalam hal ini dituntut untuk mengetahui dan
menemukan gagasan utama pada setiap paragraf.
3.
Berilah
tanda dan catatlah kalimat yang mengandung pokok pikiran dan gagasan utama.
4.
Mulailah
menyusun ringkasan. Catatan gagasan utama dikembangkan lagi. Keterangan dari
gagasan utama tersebut diuraikan dengan kalimat sederhana dan mudah dipahami.
5.
Menyusun
ringkasan ke dalam suatu skema.
e. Penggunaan Sumber-Sumber Belajar
Sumber
belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Berdasarkan
pengertian di atas, sumber belajar terbagi atas enam jenis:
1)
Sumber
berupa pesan (informasi, bahan ajar, cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan
sebagainya),
2)
Manusia
(guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan
lembaga, tokoh karier dan sebagainya),
3)
Bahan (buku,
transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran,
relief, candi, arca, komik, dan sebagainya),
4)
Peralatan
(perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis,
generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya),
5)
Teknik/metode
(disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan,
percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya),
6)
Lingkungan/setting
(ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum,
kantor dan sebagainya).
Secara garis besar, sumber belajar
terdiri atas:
a)
Sumber
belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar
yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat
formal.
b)
Sumber
belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan
keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
Prosedur
pemilihan sumber belajar adalah (1)
mempelajari kurikulum, (2) menetapkan kompetensi siswa yang hendak
dicapai, (3) memilih dan menentukan materi yang akan disajikan, (4) memilih dan
menentukan jenis dan sumber belajar, (5) mengembangkan sumber belajar, (6)
mengevaluasi sumber belajar.
Sebelum menentukan sumber belajar,
guru perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1)
Ekonomis atau biaya, apakah ada biaya
untuk penggunaan suatu sumber belajar (yang memerlukan biaya).
2)
Teknisi (tenaga), apakah guru atau
pihak lain yang mengoperasikan alat yang digunakan sebagai sumber belajar.
3)
Bersifat praktis dan sederhana, yaitu
mudah dijangkau dan mudah dilaksanakan.
4)
Bersifat fleksibel, maksudnya sumber
belajar jangan bersifat kaku atau paten tapi harus mudah dikembangkan.
5)
Relevan dengan tujuan pengajaran.
6)
Dapat membantu efisiensi dan
kemudahan pencapaian tujuan pengajaran.
7)
Memiliki
nilai positif bagi proses pengajaran khususnya bagi peserta didik.
8)
Sesuai dengan interaksi dan strategi
pengajaran yang telah dirancang.
f. Cara Menyiapkan Diri Untuk Menghadapi Tes dan Cara Mengerjakan Tes
Agar seorang
siswa dapat mengerjakan tes dengan baik, maka dia harus mempersiapkan diri,
baik itu persiapan secara psikologis, maupun untuk melakukan review sebelumnya.
Persiapan tes dapat dilakukan dengan persiapan mental, menjaga kesehatan tubuh,
dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
Belajar-Pasca Belajar
Beberapa hal
yang dapat dilakukan selama maupun setelah belajar, diantaranya
·
Review catatan
segera setelah pembelajaran di kelas,
·
Review catatan dengan singkat sebelum masuk
pembelajaran di kelas berikutnya,
·
Jadwalkan
waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut secara periodik.
Mengantisipasi Soal Ujian
Siswa dapat
mengantisipasi soal ujian dengan mengira-ngira soal yang akan keluar dengan:
·
Perhatikan
setiap pedoman belajar (poin utama, bab, subbab, handsout, dll.)
·
Pelajari
soal-soal ujian sebelumnya atau dapat mempelajari soal-soal Latihan Mandiri
(LM)
·
Berdiskusilah
dengan teman untuk menebak kira-kira soal apa yang akan keluar dalam ujian.
Tips Saat Ujian
Saat
pelaksanaan ujian dapt dilakukan:
·
Datang
dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
·
Tenang,
percaya diri, sudah siap sedia, dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
·
Preview
soal-soal ujian dulu (terutama untuk soal uraian atau yang memiliki waktu yang
cukup banyak), luangkan 10% waktu untuk membaca soal lebih mendalam.
·
Jawab
soal-soal ujian secara stretegis, dengan mulai menjawab pertanyaan yang mudah,
kemudian dengan soal-soal yang sukar.
·
Ketika
mengerjakan soal-soal pilihan ganda, etahuilah jawaban mana yang harus
dipilih/ditebak.
·
Ketika
mengerjakan soal ujian esai/uraian, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
·
Sisihkan 10%
waktu ujian untuk memerikasa ulang jawaban yang telah dikerjakan.
·
Analisa
hasil ujian, setiap ujian dapat membantu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya.
B. PENERAPAN KETERAMPILAN BELAJAR DALAM
BK
Dalam bimbingan konseling, konselor dapat menerapkan
bimbingan belajar untuk mengembangkan keterampilan belajar dengan melaksanakan
bimbingan belajar. Bimbingan belajar menurut Yusuf (2009) adalah bimbingan yang
diarahkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan
dalam belajar dan memecahkan masalah-masalah belajar. Sedangkan menurut Yusuf,
Nurikhsan (2006) mengartikan bahwa bimbingan belajar adalah sebagai bimbingan
yang diarahkan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah belajar. Layanan
bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap :
a.
Pengenalan
siswa yang mengalami masalah belajar
b.
Pengungkapan
sebab-sebab timbulnya masalah belajar
c.
Pemberian
bantuan pengentasan masalah
Langkah-langkah
yang ditempuh dalam bimbingan:
a) Menentukan
masalah
b) Pengumpulan
data
c) Analisis
data
d) Diagnosis
e) Prognosis
f) Treatment/terapi
g) Tindak
lanjut/follow up
Dalam bimbingan belajar, keterampilan belajar amat
penting untuk diterapkan. Berbagai cara belajar yang dimiliki, akan sangat
mendukung para konselor mengembangkan kemampuan dan potensi para siswa
khususnya pada bidang akademik dengan menerapkan berbagai keterampilan belajar
ini. Meskipun demikian, keterampilan belajar perlu didukung oleh program
bimbingan untuk dapat mengembangkan keterampilan belajar siswa melalui:
1. Inventarisasi
tingkat penguasaan keterampilan belajar siswa,
2. Sikap dan
kebiasaan belajar siswa,
3. Pengetahuan
yang memebantu siswa mengembangkan potensi diri dengan mengembangkan
keterampilan belajar.
4. Peran
konselor sekolah sebagai ahli yang memiliki kemampuan memandirikan siswa
5. Mampu
menuangan atau memberdayakan semua potensi sekolah ke dalam pengembangan
program bimbingan dan konseling sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa BK belajar adalah suatu keterampilan yang spesifik seperti
mengorganisasi, memproses, dan menggunakan informasi yang diperoleh dari
aktivitas belajar seperti membaca yang dapat mengembangkan kemandirian siswa
dalam belajar. Cara menerapkan keterampilan belajar adalah dengan melaksanakan
bimbingan belajar. Hal tersebut akan sangat mendukung para konselor
mengembangkan kemampuan dan potensi para siswa khususnya pada bidang akademik
dengan menerapkan berbagai keterampilan belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Admin.(2012). Fungsi Sumber Belajar dan Penggunaan Sumber Belajar. Diunduh
pada 15 April 2013 pukul 20.42 WIB dari
(http://downloadgratisarea.blogspot.com/2012/10/fungsi-sumber-belajar.html).
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono.2004.Psikologi
Belajar.Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Anggun.(2012). Keterampilan-Keterampilan Belajar. Diunduh pada 14 April
2013 13.33 WIB dari (http://goenable.wordpress.com/2012/01/05/keterampilan-keterampilan-belajar/).
Bimbingan dan Konseling. (2010). Cara Efektif Membaca Buku Teks dengan
Teknik SQ3R. Diunduh pada 14 April 2013 pukul 13.09 WIB dari (http://piagetclassblog.blogspot.com/2010/10/bimbingan-belajar-cara-efektif-membaca.html).
Idrus,
Shofiyah Al. Sumber Belajar. Diunduh pada 15 April 2013 pukul 20.42 WIB dari (http://blog.um.ac.id/shofiyahalidrus/edukasi/sumber-belajar/).
Larasati,
Rena. (2011). BAB II KONSEP KETERAMPILAN BELAJAR DAN PROGRAM BIMBINGAN. Diunduh
pada 14 April 2013 pukul 12.50 WIB dari (http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bk_054870_chapter2.pdf).
Maulana, Fachri L. (2012). Cara Membuat Ringkasan yang baik. Diunduh pada
15 April 2013 pukul 20.43 WIB dari (http://fachrimaulana.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-ringkasan-yang-baik.html).
Munir, Misbahul. (2012). Tips Mengatur Waktu Belajar. Diunduh pada 14 April
2013 pukul 12.51 WIB dari (http://www.recycl3r.com/2012/10/tips-mengatur-waktu-belajar.html).
Nugroho, Agung. (2011). Cara Mengikuti Pelajaran. Diunduh pada 14 April
2013 pukul 12.53 WIB dari (http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/CARAMENGIKUTIPELAJ_agungnugroho_13059.pdf).
Prayitno dan Erman Amti. 2008. DASAR-DASAR
BIMBINGAN DAN KONSELING. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Rifa’i, Achmad dan Catharina. 2012. PSIKOLOGI
PENDIDIKAN. Semarang: UPT UNNES PRESS.
Setya, Ningsih. (2011). Cara Mengikuti Pelajaran. Diunduh pada 14 April
2013 pukul 12.53 WIB dari (http://ningsihsetya99.wordpress.com/2011/03/01/cara-mengikuti-pelajaran/).
Syaputra, Elnino. (2013). Bimbingan Belajar dalam Bimbingan Konseling.
Diunduh pada 16 April 2013 pukul 08.45 WIB dari (http://ewintribengkulu.blogspot.com/2013/04/pengertian-bimbingan-belajar.html).