Bab II
Masa
puber
Kata “Pubertas” berasal dari kata
latin, yang berarti usia menjadi orang yaitu suatu periode dimana anak
dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugan
biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak. Perubahan
biolagis mulai berkembang yaitu bekerjanya organ – organ
reproduksi,disertai pula perubahan – perubahan yang bersifat psikologis.
Pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis periode pubertas adalah
sebagai berikut :
1. Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih
Yaitu berada dalam peralian antra masa
kanak – kanak dengan masa remaja ; disebut kanak – kanak tidak tepat, sementara
ia belum dapat dikatakan sebagai remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab
beberapa ciri biologis – psikologis kanak – kanak masih dimilikinya, sementara
beberapa ciri remaja dimilikinya pula.
2. Pubertas merupakan periode yang sangat singkat
Karena dialami oleh individu hanya
dalam waktu 2 – 4 tahun lamanya.
3. Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat
cepat.
Perubahan dari bentuk tubuh kanak – kanak pada umumnya ke
arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang
menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan
anggota keluarga.
4. Pubertas di istilahkan sebagai ”fase negatif”.
Diistilahkan sebagai “fase”
yaitu waktu yang sedemikian singkat dalam waktu kurun garis kehidupan, disebut
”negatif” yang belum terlihat di masa kanak – kanak.
5.
Pubertas merupakan periode yang
munculnya secara berbeda – beda antara individu satu dangan individu yang lain.
Ada individu yang cepat (sebelum usia 11 tahun) dan lambat
(masa pubertas hingga melampaui usia 14 tahun) menunjukan ”gejala
puber” ada beberapa perubahan dalam biologis anak atau seks. Dimana ada ciri
ciri seks primer, ada juga ciri-ciri seks sekunder.
1. Ciri – ciri seks primer.
Jelas membedakan dua jenis kelamin.
Perkembangan organ – organ seks bagi si puber wanita. Ditandai dengan adanya
haid pertama (menarche) yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi
yang mengalaminya. Sedangkan perkembangan organ – organj seks bagi si puber
pria ditandai dengan adanya ”mimpi polusi” atau ” mimpi basah” yang dikenal dengan
”Nocturnalemmissions”.
2. Ciri – ciri seks sekunder.
Hal yng lebih jelas membedakan dua jenis
kelamin, gejala yang menunjukan si puber wanita antara lain pinggul yang
membesar dan membulat, buah dada yang semakin menonjol, tumbuh rambut di alat
kelamin, ketiak, lengan dan kaki . Ada perrubahan suara dari suara kanak –
kanak menjadi lebih merdu.(melodious), kelenjar keringat lebih aktif dan timbul
jerawat, kulit menjadi lebih kasar.
KONDISI – KONDISI YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PUBERTAS
1.
Aktivitas
kelenjar pituitary
Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu hormon
pertumbuhan yang berpengaruh dalm menentukan besarnya individu. Hormon
gonadotropin yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan, Sebelum
masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotropin semakin bertambah dan
kepekaan gonad terhadap hormon gonadotropin. Peningkatan kepekaan juga semakin
bertambah dengan demikian perubahan masa puber mulai terjadi.
2.
Peran gonad
Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ – organ
seks yaitu: ciri – ciri seks primer bertambah beser dan fungsinya menjadi
matang dan ciri – ciri seks sekunder seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
3.
Interaksi
antara gonad dan pituitary
Hormon yang dikeluarkan oleh gonad yang telah dirangsang
oleh hormon pituitary selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini menyebabkan
secaca berangsur – angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikelurkan
sehingga menghentikan proses pertumbuhan. Interaksi hormon gonadotropin dan
gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu dan lambat laun
berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climateric.
PERUBAHAN MASA PUBER PADA SIKAP DAN PERILAKU
1.
Ingin
menyendiri
Perubahan masa puber mulai terjadi, anak – anak biasanya
menarik diri dari teman – teman dan dari berbagai keghiatan keluarga. Sering
bertengkar dengan teman – teman dan dengan anggota keluarga. Anak pubertas
sering melamun, betapa seringnya dia tidak dimengerti dan diperlakukan dengan
kurang baik. Ia juga mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi. Gejala
menarik diri mencakup ketidak inginan berkomunikasi dengan orang lain.
2.
Rasa bosan
Masa puber bosan dengan permainan
yang sebelumnya amat digemari, tugas sekolah, kegiatan sosial dan kehidupan
pada umumnya. Akibatnya anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi di
berbagai bidang menurun, Anak terbiasa untuk tidakmau berprestasi khususnya
karena sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
3. Inkoordinasi.
Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerakan dan anak merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik secara bertahap.
4.
Antagonisme
sosial.
Masa pubertas sering kali tidak mau
di ajak kerja sama, sering membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara
dua seks yang berlainan diungkapkan dalam kritik, dan komentar yang
merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak kemudian menjadi ramah, lebih
dapat bekerja sama dan lebih sabar kepada orang lain.
5.
Emosi yang
menunggu.
Kemurungan, merajuk,ledakan amarah
dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan
ciri bagian awal masa puber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah dan
cepat marah. Dengan semakin matangnya keadaan fisik anak ketengangan lambat
laun berkurang dan anak sudah mulai mampu
mengendalikan emosi.
6.
Hilangnya
kepercayaan diri
Masa remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang
kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun
dan kritik yang bertubi – tubi datang dari orang tua dan teman – temannya.
Banyak anak laki – laki dan perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan
rendah diri.
Bab II
Masa
puber
Kata “Pubertas” berasal dari kata
latin, yang berarti usia menjadi orang yaitu suatu periode dimana anak
dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugan
biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak. Perubahan
biolagis mulai berkembang yaitu bekerjanya organ – organ
reproduksi,disertai pula perubahan – perubahan yang bersifat psikologis.
Pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis periode pubertas adalah
sebagai berikut :
1. Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih
Yaitu berada dalam peralian antra masa
kanak – kanak dengan masa remaja ; disebut kanak – kanak tidak tepat, sementara
ia belum dapat dikatakan sebagai remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab
beberapa ciri biologis – psikologis kanak – kanak masih dimilikinya, sementara
beberapa ciri remaja dimilikinya pula.
2. Pubertas merupakan periode yang sangat singkat
Karena dialami oleh individu hanya
dalam waktu 2 – 4 tahun lamanya.
3. Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat
cepat.
Perubahan dari bentuk tubuh kanak – kanak pada umumnya ke
arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang
menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan
anggota keluarga.
4. Pubertas di istilahkan sebagai ”fase negatif”.
Diistilahkan sebagai “fase”
yaitu waktu yang sedemikian singkat dalam waktu kurun garis kehidupan, disebut
”negatif” yang belum terlihat di masa kanak – kanak.
5.
Pubertas merupakan periode yang
munculnya secara berbeda – beda antara individu satu dangan individu yang lain.
Ada individu yang cepat (sebelum usia 11 tahun) dan lambat
(masa pubertas hingga melampaui usia 14 tahun) menunjukan ”gejala
puber” ada beberapa perubahan dalam biologis anak atau seks. Dimana ada ciri
ciri seks primer, ada juga ciri-ciri seks sekunder.
1. Ciri – ciri seks primer.
Jelas membedakan dua jenis kelamin.
Perkembangan organ – organ seks bagi si puber wanita. Ditandai dengan adanya
haid pertama (menarche) yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi
yang mengalaminya. Sedangkan perkembangan organ – organj seks bagi si puber
pria ditandai dengan adanya ”mimpi polusi” atau ” mimpi basah” yang dikenal dengan
”Nocturnalemmissions”.
2. Ciri – ciri seks sekunder.
Hal yng lebih jelas membedakan dua jenis
kelamin, gejala yang menunjukan si puber wanita antara lain pinggul yang
membesar dan membulat, buah dada yang semakin menonjol, tumbuh rambut di alat
kelamin, ketiak, lengan dan kaki . Ada perrubahan suara dari suara kanak –
kanak menjadi lebih merdu.(melodious), kelenjar keringat lebih aktif dan timbul
jerawat, kulit menjadi lebih kasar.
KONDISI – KONDISI YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PUBERTAS
1.
Aktivitas
kelenjar pituitary
Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu hormon
pertumbuhan yang berpengaruh dalm menentukan besarnya individu. Hormon
gonadotropin yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan, Sebelum
masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotropin semakin bertambah dan
kepekaan gonad terhadap hormon gonadotropin. Peningkatan kepekaan juga semakin
bertambah dengan demikian perubahan masa puber mulai terjadi.
2.
Peran gonad
Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ – organ
seks yaitu: ciri – ciri seks primer bertambah beser dan fungsinya menjadi
matang dan ciri – ciri seks sekunder seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
3.
Interaksi
antara gonad dan pituitary
Hormon yang dikeluarkan oleh gonad yang telah dirangsang
oleh hormon pituitary selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini menyebabkan
secaca berangsur – angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikelurkan
sehingga menghentikan proses pertumbuhan. Interaksi hormon gonadotropin dan
gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu dan lambat laun
berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climateric.
PERUBAHAN MASA PUBER PADA SIKAP DAN PERILAKU
1.
Ingin
menyendiri
Perubahan masa puber mulai terjadi, anak – anak biasanya
menarik diri dari teman – teman dan dari berbagai keghiatan keluarga. Sering
bertengkar dengan teman – teman dan dengan anggota keluarga. Anak pubertas
sering melamun, betapa seringnya dia tidak dimengerti dan diperlakukan dengan
kurang baik. Ia juga mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi. Gejala
menarik diri mencakup ketidak inginan berkomunikasi dengan orang lain.
2.
Rasa bosan
Masa puber bosan dengan permainan
yang sebelumnya amat digemari, tugas sekolah, kegiatan sosial dan kehidupan
pada umumnya. Akibatnya anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi di
berbagai bidang menurun, Anak terbiasa untuk tidakmau berprestasi khususnya
karena sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
3. Inkoordinasi.
Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerakan dan anak merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik secara bertahap.
4.
Antagonisme
sosial.
Masa pubertas sering kali tidak mau
di ajak kerja sama, sering membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara
dua seks yang berlainan diungkapkan dalam kritik, dan komentar yang
merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak kemudian menjadi ramah, lebih
dapat bekerja sama dan lebih sabar kepada orang lain.
5.
Emosi yang
menunggu.
Kemurungan, merajuk,ledakan amarah
dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan
ciri bagian awal masa puber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah dan
cepat marah. Dengan semakin matangnya keadaan fisik anak ketengangan lambat
laun berkurang dan anak sudah mulai mampu
mengendalikan emosi.
6.
Hilangnya
kepercayaan diri
Masa remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang
kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun
dan kritik yang bertubi – tubi datang dari orang tua dan teman – temannya.
Banyak anak laki – laki dan perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan
rendah diri.
BAB III
Masa remaja
Adolescence atau
remaja berasal dari kata Latin (Adolescere) yang artinya tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa
dibawah tingkat orang orang yang lebih tua, melainkan berada pada tingkatan
yang sama. ( Piaget 121)
Menurut hukum
amerika, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun,
bukan dua puluh tahun seperti sebelumnya. Para remaja harus mengikuti standart
budaya kawula muda bila ingin di terima kelompok sebayanya.
Tahun tahun masa
remaja
Lazimnya masa
remaja yang matang secara seksual dan
akan berakhir saat dia matang secara hukum. Namun, penelitian tentang perubahan
perilaku, sikap dan nilai nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukkan
bahwa setiap perubahan perilaku, sikap dan nilai nilai msa remaja tidak hanya
menunjukkan bahwasetiap perubahan menjadi lebih cepat dari awal masa remaja
dari pada tahap akhir masa remaja, tetapi juga menunjukkan bahwa perilaku,
sikap, dn nilai nilai pada masa awal remaja berbeda pada akhir masa remaja.
Dengan demikian, masa remaja dapat dibedakan lagi menjadi dua bagian, yaitu
masa remaja awal dan masa remaja akhir.
Garis pemisah
pada awal masa awal dan akhir yaitu terletak sekitar usia tujuh belas tahun.
Karena laki laki lebih lambat dari pada perempuan, maka laki laki mengalami
periode masa awal remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia pada usia
delapan belas tahun ia sudah di anggap dewasa. Pada masa remaja berlangsung
kira kira dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan
akhir masa remaja berlangsung pada usia
16 sampai 17 tahun. Dengan demikian pada masa akhir remaja berlangsung sangat
singkat.
Pada masa awal
masa remaja, biasanya pada umur belasan tahun. Dan kadang kadang disebut umur
belasan tahun yang tidak menyengkan.
Ciri ciri masa
remaja
Masa remaja
mempunyai ciri ciri yang membedakan masa remaja dengan periode yang lainnya.
Ciri ciri
remaja:
A.
Masa
remaja sebagai periode penting
Tanner (156) :
bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun
merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan
dan perkembangan.
Perkembangan
fisik yang cepat dan penting di sertai dengan cepatnya perkembangan mental yang
cepat, terutama pada masa awal remaja.
B.
Masa
remaja merupakan periode peralihan
Artinya, apa
yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya dari sebuah tahap
perkembangan dan di lanjutkan ke tahap berikutnya
Seperti yang
dijelaskan oleh Osterieth (118) “struktur psikis anak remaja berasal dari kanak
kanak, dan banyak ciri yang pada umumnya di anggap sebagai ciri khas masa
remaja sudah ada pada masa akhir kanak kanak.
C.
Masa
remaja sebagai periode perubahan
Tingkat
perubahan fisik dan perubahan sikap dan perilaku selalu sejajar. Ada 4
perubahan yang bersifat universal yaitu:
1.
Meningginya emosi yang
intensitasnya bergatung pada perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2.
Perubahan tubuh, minat
dan peran yang di harapkan oloeh sekelompok sosial untuk dipesankan,
menimbilkan masalah baru.
3.
Perubahan minat dan
pola perilaku, maka nilai nilai juga berubah.
4.
Sebagian besar remaja
bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan.
D.
Masa remaja sebagai
usia yang bermasalah.
Terdapat dua
alasan terhadap kesulitan pada setiap tahp perkembangan, yaitu:
Ø Remaja
cenderung tidak mempunyai pengalaman mengatasi masalah baru, karena masa kanak
kanak selalu dibantu oleh orang lain
Ø Masa
remaja menolak orang lain karena ingin mandiri
Anna
Freud (50), “Banyak kegagalan, yang seringkali akibat yang tragis, bukan karena
ketidakmampuan individu tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya
justru pada saat semua tenaganya telah di habiskan untuk mencoba mengatasi
masalah pokok yang disebabkan oleh pertumbuhan oleh pertumbuhan dan
perkembangan seksual yang normal.
E.
Masa
remaja sebagai mencari identitas
Pada tahun masa
awal remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih sangat diperlukan bagi anak
laki laki dan perempuan, baik dalam berbicara, berperilaku, berpakaian dengan
teman teman gengnya. Namun, lambat laun mereka mendambakan identitas diri dan
tidak puas lagi berpenampilan sama dengan teman temannya.
Erikson (42),’’
Identitas diri yang di cari remaja berupa untuk menjelaskan siapa dirinya, apa
perenan dalam masyarakat”
F.
Masa
remaja sebagai usia menimbulkan ketakutan.
Seperti yang
ditunjukkan oleh Majeres (101),” Banyak anggapan populer tentang remaja yang
mempunyai arti yang bernilai, dan
sayangnya, banyak diantaranya yang bernilai negatif.
Sterotip yang populer juga
mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Dalam
membahas masalah streotip budaya remaja, Anthony menjelaskan, “ streotip juga
berfungsi sebagai cermin yang di tegakkan masyarakat bagi remaja, yang
mengambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat laun di anggap sebagai
gambaran yang asli dan remaja yang membentuk periakunya sesuai dengan gambaran
ini (4)
G.
Masa
remaja sebagai masa yang tidak yang realistik.
Remaja sering
memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Cita cita yang tidak
realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan
teman temannya. Hal ini menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari
awal masa remaja.
H.
Masa
remaja sebagai ambang masa remaja.
Dengan semakin
mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja semakin untuk meninggalkan
steotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir
dewasa. Sehingga orang remaja sering melibatkan perbuatan yang sering diakukan
oleh orang remaja.
Tugas
Perkembangan Pada Masa Remaja
Tugas
perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan yang besar dalam sikap dan
pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki laki dan perempuan yang
dapat diharapkan untuk menguasai tugas tugas tersebut selama awal masa remaja,
apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan ditumpukkan pada
hal ini adalah kaum remaja muda akan meletakkan dasar dasar bagi pembentukan
sikap dan pola perilaku.
Sering kali
sulit bagi para remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak kanak
mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu
dewasa nanti. Jadi tugas perkembangan remaja yang paling utama adalah mau
membenahi dan menerima diri sendiri untuk menuju dewasa. Kurangnya persiapan
ini merupakan salah satu penyebab dari “ Masalah yang tidak terselesaikan “
yang oleh remaja dibawa kedalam masa remaja.
Perubahan Fisik
Selama Masa remaja
Terdapat
penurunan dalam laju pertumbuhan dan
perkembangan internal internal lebih menonjol daripada perkembangan eksternal.
A.
Variasi
dalam perubahan fisik
Perubahan ini
berbeda dalam setiap individu. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh usia
kematangan. Anak yang matangnya lambat cenderung mempunyai bahu yang lebih
lebar dari pada yang cepat matang.
B.
Efek
perubahan fisik
Dengan perubahan
fisik, maka kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umumnya
menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk
mngawasi tubuhnyayang bertambah besar.
Karena kekuatan
mengikuti pertumbuhan bentuk otot, anak laki laki umumnya menunjukkan kekuatan
yang meningkat dan merupakan bantuan dalam mengatasi kecanggungan dalam
pertumbuhannya.
C.
Keprihatinan
akan perubahan fisik
Hanya sedikit
remaja yang mengalami kateksis tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya. Dion,
dkk, “ penampilan fisik seseorang beserta indentitas seksualnya merupakan ciri
pribadi yang paling jelas dan paling mudah dikenali oleh orang lain dalam
interaksi sosial (36 )
Beberepa
keprihatinan akan tubuh yang dihadapi oleh remaja merupakan lanjutan dari
berbagai keprihatinan diri yang dialami pada masa remaja didasarkan pada
kondisi yang masih berlaku, misalnya haid bagi kaum wanita, jerawat dan masih
banyak perubahan fisik lainnya.
PERUBAHAN TUBUH
SELAMA MASA REMAJA
Perubahan eksternal
|
Perubahan internal
|
Tinggi
|
Sistem pencernaan
|
Berat
|
Sistem peredaran darah
|
Proporsi tubuh
|
Sistem pernapasan
|
Organ seks
|
Sistem endroktrin
|
Ciri ciri seks sekunder
|
Jaringan tubuh
|
Keadaan emosi
pada masa remaja
Secara
tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “ badai dan tekanan,” suatu
masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan
kelenjar. Pertumbuhan pada tahun tahun masa puber terus berlangsung tetapi
berjalan agak lambat.
A.
Pola
emosi pada masa remaja
Pola emosi pada
masa remaja sama halnya dengan masa kanak kanak. Perbedaannya adalah pada
rangsangan yang memnimbilkan emosi. Remaja tidak lagi mengungkap amarahnya dan
dengan cara gerakan amarah yang meledakkan, melainkan dengan menggerutu, tidak
mau berbicara, atau dengan suara keras mengkritik orang lain yang menyebabkan
amarah.
B.
Kematangan
emosi
Anak laki laki
dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa
remaja tidak meledakkan emosinya dihadapan orang lain. Petunjuk kematangan
emosi yang lain adalah bahwa individu menilai situasi secara kritis terlebih
dulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi secara emosional,
tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak anak atau orang yang
tidak matang.
Perubahan Sosial
Salah satu tugas
perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan
penyesuaian sosial. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa; remaja
harus membuat banyak penyesuaian baru. Yang terpenting dan tersulit adalah
penyasuaian diri dengan meningkatkan pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam
perilaku sosial , pengelompokan sosial yang baru, nilai nilai baru dalam
seleksi dalam persahabatan, nilai nilai bar dalam seleksi persabatan, nilai
nilai bar dalam dukungan dan penolakan sosial, nilai nilai baru dalam seleksi
pemimpin.
A.
Kuatnya
pengaruh kelompok dewasa
Karena lebih
banyak berada di luar rumah bersama dengan teman teman sebaya sebagai kelompok,
maka dari berbicara, sikap, penampilan akan cenderung karena pengarung dari
luar lingkungannya.
Horrocks dan
Benimoff (67) menjelaskan ,” kelompok sebaya merupakan dunia nyata kawula muda,
yang menyiapkan panggung di mana ia dapat menuji diri sendiri,”
B.
Perubahan
dalam perilaku sosial
Dari semua
perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang paling menonjol
trjadi dalam hubungan heteroseksual. Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan
perubahan radikal, yaitu tidak menyukai lawan jenis sebagai teman dari lawan
jenis sebagai teman. Dengan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan
sosial, maka wawasan sosialsemakin membaik para remaja yang lebih besar.
Semakin banyak partisipasi sosial, semakin besar kompetensi sosial. Bertambah
dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi
selama masa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana remaja
berada dan oleh sikap serta perilaku rekan rekan dan teman teman terbaiknya.
C.
Pengelompokan
sosial baru
Geng pada masa
kanak kanak berangsur angsur bubar dan awal masa puber dan awal masa remaja ketika
minat individu beralih dari kegiatan bermain yang melelahkan menjadi minat
dalam kegiatan sosoal yang lebih formal dan kurang melelahkan. Minat terhadap
kelompok yang terorganisasi yang kegiatanya di rencanakan dan di awasi oleh
orang dewasa, dengan ceat menurun karena reamja yang dewasa dan merdeka tidak
mau di perintah.
Kelompok yang
terlalu banyak anggonya cenderung bubar pada akhir masa remaja dan digantikan
dengan kelomok kelompok kecil yang hubungannya tidak terlalu akrab.
KELOMPOK SOSIAL
YANG REMAJA
Teman dekat
|
Kelompok kecil
|
Kelompok besar
|
Kelompok yang terorganisir
|
Kelompok geng
|
D.
Nilai
baru dalam memilih teman
Remaja
menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai yang sama, yang dapat
mengerti dan membuat merasa nyaman, dan kepadanya ia dapat mempercayakan
masalah masalah dan membahas hal hal ynag tidak dapt dibicarakan dengan orang
tua atau guru.
Joseph (78), “
seseorang yang dapat dipercaya, seseorang yang dapat diajak bicara, seseorang
yang dapat di andalkan,”.
E.
Nilai
baru dalam penerimaan sosial
Nilai ini
terutama didasarkan pada nilai kelompok sebaya seprti klik, geng, atau kelompok
besar maupun kecil. Tidak ada sifat atau perilaku yang khas untuk menjadi teman
sosial, tapi itu tergantung pada sydrom pernerimaan yang dapt membuat rasa
nyaman dan dapat menambah gengsi dari kelompok serta dapat disenangi oleh teman
yang lain.
F.
Nilai
baru dalam memilih pemimpin
Kelompok remaja
menginginkan pemimpin yang berkemampuan tinggi yang akan di
kagumi dan di hormati oleh orang lain dan dengan demikian akan menguntungkan
mereka. Pada umumnya para pemimpin dari berbagai kelompok sosial berda dari
sosial yang ekonomisnya tinggi.
Faktor utama
yang terpenting adalah dalam kepemimpinan adalah kepribadian. Pemimpin harus
lebih bertanggung jawab, lebih ekstrovet, lebih semangat, lebih banyak akal,
dan dapat mengambil inisiatif dibandingkan dengan yang bukan pemimpin. Emosinya
stabil, penyesuaian dirinya baik, orang yang berbahagia dan hanya mempunyai
sedikit kecenderungan neurotik.
Minat
Pada Remaja
Minat remaja
laki-laki berbeda dengan minat remaja perempuan, karena anak perempuan
diharapkan berperilaku feminin dan laki-laki diharapkan maskulin.
Pada masa remaja terjadi perubahan minat dari minat anak-anak menjadi minat yang lebih matang.
Pada masa remaja terjadi perubahan minat dari minat anak-anak menjadi minat yang lebih matang.
Hal ini
disebabkan karena:
1. Tanggung jawab
yang lebih besar yang harus dipikul oleh remaja yang lebih tua dan berkurangnya
waktu yang dapat digunakan sesuka hati. Oleh karena itu mereka harus membatasi
diri terhadap minat yang selama ini sering mereka lakukan yaitu minat rekreasi.
2. Minat yang
selama ini mereka anggap penting seperti minat terhadap pakaian dan penampilan,
sekarang minat itu menjadi berkurang dan beralih ke minat karier.
3. Pengalaman
membuat remaja lebih bisa menilai minatnya secara lebih kritis dan melihat mana
yang lebih penting, sehingga remaja bisa menfokuskan minatnya tersebut.
Beberapa Jenis
Minat Remaja:
1.
Minat Rekreasi
Remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak pengorbanan tenaga. Banyaknya rekreasi yang diikuti remaja juga sangat dipengaruhi oleh derajat kepopuleran. Karena banyak jenis rekreasi yang memerlukan partisipasi kelompok sebaya, maka remaja yang mempunyai sedikit teman terpaksa memusatkan perhatian pada bentuk rekreasi yang bisa dilakukan sendiri, seperti: olah raga, membaca, menonton film, mendengarkan radio, bepergian, hobi
memperbaiki alat elektronik yang rusak, menulis cerita atau puisi-puisi, melamun.
2.
Minat Sosial
Minat sosial adalah bagaimana seorang remaja peduli
kepada lingkungan sosial, yang semuanya tergantung kepada:
Ø Kesempatan
untuk mengembangkan minat
Ø Tingkat
kepopulerannya.
Remaja yang status sosialnya rendah, punya kesempatan yang sedikit untuk mengembangkan minat sosialnya.
3.
Minat Pribadi
Minat yang terkuat karena dukungan sosial yang sangat besar, dipengaruhi oleh penampilan diri. Kelompok sosial akan menilai dirinya berdasarkan apa yang dimilikinya, sebagai "simbol status".
Minat ini
berupa :
Ø Minat pada penampilan
Ø Minat pada
pakaian
Ø Minat pada prestasi
Ø Minat pada
kemandirian
Ø Minat pada uang
4. Minat Pada
Pendidikan
Remaja suka mengeluh tentang sekolah, larangan-larangan, pekerjaan rumah, dll. Remaja bersikap kritis terhadap guru dan cara guru mengajar. Ini sudah merupakan "mode" bagi remaja. Minat terhadap pendidikan berhubungan dengan minat terhadap pekerjaan. Remaja lebih menaruh minat pada pendidikan yang nantinya berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.
Ada 3 macam remaja yang tidak berminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah:
1. Remaja yang
orang tuanya memiliki cita-cita tinggi tapi tidak realistik terhadap prestasi
akademik maupun atletik, yang terus menerus mendesak anak untuk mencapai apa
yang mereka inginkan.
2. Remaja yang
tidak diterima oleh teman-teman sekelas.
3. Remaja yang
matang lebih awal yang merasa fisiknya lebih besar dibanding teman sekelasnya
dan karena penampilannya lebih tua dari usia sesungguhnya, seringkali
diharapkan berprestasi lebih baik di atas kemampuannya.
5.
Minat pada Pekerjaan
Anak SMA sudah mulai memikirkan masa depan. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dari perempuan karena perempuan menganggap pekerjaan adalah pengisi waktu sebelum menikah.
Banyak anak laki-laki dari status sosial ekonomi rendah, berharap mencapai status yang lebih tinggi melalui pekerjaan. Sementara anak perempuan lebih memilih pekerjaan yang menekankan unsur melayani orang lain, seperti mengajar dan merawat.
Selama masa kanak-kanak dan awal masa remaja, banyak anak
laki-laki dan perempuan memilih jenis pekerjaan seperti hukum dan kedokteran,
sesuai dengan stereotipe yang disajikan media massa. Menjelang dewasa, remaja
mulai menilai pekerjaan tersebut menurut kemampuan, waktu dan biaya yang
diperlukan untuk menjalani pendidikan dan mengikuti latihan yang diperlukan
oleh suatu pekerjaan.
6. Minat pada
Agama
Minat pada agama antara lain tampak dengan membahas masalah agama dengan mengikuti pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinggi atau mengikuti berbagai macam upacara agama.
7. Minat pada Simbol Status
Selama masa remaja simbol status mempunyai fungsi:
Ø Menunjukkan
pada orang lain bahwa remaja mempunyai status sosial ekonomi yang lebih tinggi
daripada teman-teman lain dalam kelompok.
Ø Bahwa remaja
mencapai prestasi yang tinggi
Ø Bahwa remaja
bergabung dengan kelompok dan merupakan anggota yang diterima kelompok karena
penampilan atau perbuatannya sudah sesuai dengan kelompok tersebut.
Ø
Remaja mempunyai status hampir dewasa dalam masyarakat.
Jika remaja memiliki mobil sendiri, keluarga yang memiliki rumah besar di lingkungan elite, membelanjakan uang tanpa harus bekerja, hal ini dapat menyatakan status sosial ekonomi yang tinggi.
Jika remaja memiliki mobil sendiri, keluarga yang memiliki rumah besar di lingkungan elite, membelanjakan uang tanpa harus bekerja, hal ini dapat menyatakan status sosial ekonomi yang tinggi.
Masa remaja
Adolescence atau
remaja berasal dari kata Latin (Adolescere) yang artinya tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa
dibawah tingkat orang orang yang lebih tua, melainkan berada pada tingkatan
yang sama. ( Piaget 121)
Menurut hukum
amerika, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun,
bukan dua puluh tahun seperti sebelumnya. Para remaja harus mengikuti standart
budaya kawula muda bila ingin di terima kelompok sebayanya.
Tahun tahun masa
remaja
Lazimnya masa
remaja yang matang secara seksual dan
akan berakhir saat dia matang secara hukum. Namun, penelitian tentang perubahan
perilaku, sikap dan nilai nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukkan
bahwa setiap perubahan perilaku, sikap dan nilai nilai msa remaja tidak hanya
menunjukkan bahwasetiap perubahan menjadi lebih cepat dari awal masa remaja
dari pada tahap akhir masa remaja, tetapi juga menunjukkan bahwa perilaku,
sikap, dn nilai nilai pada masa awal remaja berbeda pada akhir masa remaja.
Dengan demikian, masa remaja dapat dibedakan lagi menjadi dua bagian, yaitu
masa remaja awal dan masa remaja akhir.
Garis pemisah
pada awal masa awal dan akhir yaitu terletak sekitar usia tujuh belas tahun.
Karena laki laki lebih lambat dari pada perempuan, maka laki laki mengalami
periode masa awal remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia pada usia
delapan belas tahun ia sudah di anggap dewasa. Pada masa remaja berlangsung
kira kira dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan
akhir masa remaja berlangsung pada usia
16 sampai 17 tahun. Dengan demikian pada masa akhir remaja berlangsung sangat
singkat.
Pada masa awal
masa remaja, biasanya pada umur belasan tahun. Dan kadang kadang disebut umur
belasan tahun yang tidak menyengkan.
Ciri ciri masa
remaja
Masa remaja
mempunyai ciri ciri yang membedakan masa remaja dengan periode yang lainnya.
Ciri ciri
remaja:
A.
Masa
remaja sebagai periode penting
Tanner (156) :
bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun
merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan
dan perkembangan.
Perkembangan
fisik yang cepat dan penting di sertai dengan cepatnya perkembangan mental yang
cepat, terutama pada masa awal remaja.
B.
Masa
remaja merupakan periode peralihan
Artinya, apa
yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya dari sebuah tahap
perkembangan dan di lanjutkan ke tahap berikutnya
Seperti yang
dijelaskan oleh Osterieth (118) “struktur psikis anak remaja berasal dari kanak
kanak, dan banyak ciri yang pada umumnya di anggap sebagai ciri khas masa
remaja sudah ada pada masa akhir kanak kanak.
C.
Masa
remaja sebagai periode perubahan
Tingkat
perubahan fisik dan perubahan sikap dan perilaku selalu sejajar. Ada 4
perubahan yang bersifat universal yaitu:
1.
Meningginya emosi yang
intensitasnya bergatung pada perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2.
Perubahan tubuh, minat
dan peran yang di harapkan oloeh sekelompok sosial untuk dipesankan,
menimbilkan masalah baru.
3.
Perubahan minat dan
pola perilaku, maka nilai nilai juga berubah.
4.
Sebagian besar remaja
bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan.
D.
Masa remaja sebagai
usia yang bermasalah.
Terdapat dua
alasan terhadap kesulitan pada setiap tahp perkembangan, yaitu:
Ø Remaja
cenderung tidak mempunyai pengalaman mengatasi masalah baru, karena masa kanak
kanak selalu dibantu oleh orang lain
Ø Masa
remaja menolak orang lain karena ingin mandiri
Anna
Freud (50), “Banyak kegagalan, yang seringkali akibat yang tragis, bukan karena
ketidakmampuan individu tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya
justru pada saat semua tenaganya telah di habiskan untuk mencoba mengatasi
masalah pokok yang disebabkan oleh pertumbuhan oleh pertumbuhan dan
perkembangan seksual yang normal.
E.
Masa
remaja sebagai mencari identitas
Pada tahun masa
awal remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih sangat diperlukan bagi anak
laki laki dan perempuan, baik dalam berbicara, berperilaku, berpakaian dengan
teman teman gengnya. Namun, lambat laun mereka mendambakan identitas diri dan
tidak puas lagi berpenampilan sama dengan teman temannya.
Erikson (42),’’
Identitas diri yang di cari remaja berupa untuk menjelaskan siapa dirinya, apa
perenan dalam masyarakat”
F.
Masa
remaja sebagai usia menimbulkan ketakutan.
Seperti yang
ditunjukkan oleh Majeres (101),” Banyak anggapan populer tentang remaja yang
mempunyai arti yang bernilai, dan
sayangnya, banyak diantaranya yang bernilai negatif.
Sterotip yang populer juga
mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Dalam
membahas masalah streotip budaya remaja, Anthony menjelaskan, “ streotip juga
berfungsi sebagai cermin yang di tegakkan masyarakat bagi remaja, yang
mengambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat laun di anggap sebagai
gambaran yang asli dan remaja yang membentuk periakunya sesuai dengan gambaran
ini (4)
G.
Masa
remaja sebagai masa yang tidak yang realistik.
Remaja sering
memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Cita cita yang tidak
realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan
teman temannya. Hal ini menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari
awal masa remaja.
H.
Masa
remaja sebagai ambang masa remaja.
Dengan semakin
mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja semakin untuk meninggalkan
steotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir
dewasa. Sehingga orang remaja sering melibatkan perbuatan yang sering diakukan
oleh orang remaja.
Tugas
Perkembangan Pada Masa Remaja
Tugas
perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan yang besar dalam sikap dan
pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki laki dan perempuan yang
dapat diharapkan untuk menguasai tugas tugas tersebut selama awal masa remaja,
apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan ditumpukkan pada
hal ini adalah kaum remaja muda akan meletakkan dasar dasar bagi pembentukan
sikap dan pola perilaku.
Sering kali
sulit bagi para remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak kanak
mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu
dewasa nanti. Jadi tugas perkembangan remaja yang paling utama adalah mau
membenahi dan menerima diri sendiri untuk menuju dewasa. Kurangnya persiapan
ini merupakan salah satu penyebab dari “ Masalah yang tidak terselesaikan “
yang oleh remaja dibawa kedalam masa remaja.
Perubahan Fisik
Selama Masa remaja
Terdapat
penurunan dalam laju pertumbuhan dan
perkembangan internal internal lebih menonjol daripada perkembangan eksternal.
A.
Variasi
dalam perubahan fisik
Perubahan ini
berbeda dalam setiap individu. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh usia
kematangan. Anak yang matangnya lambat cenderung mempunyai bahu yang lebih
lebar dari pada yang cepat matang.
B.
Efek
perubahan fisik
Dengan perubahan
fisik, maka kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umumnya
menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk
mngawasi tubuhnyayang bertambah besar.
Karena kekuatan
mengikuti pertumbuhan bentuk otot, anak laki laki umumnya menunjukkan kekuatan
yang meningkat dan merupakan bantuan dalam mengatasi kecanggungan dalam
pertumbuhannya.
C.
Keprihatinan
akan perubahan fisik
Hanya sedikit
remaja yang mengalami kateksis tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya. Dion,
dkk, “ penampilan fisik seseorang beserta indentitas seksualnya merupakan ciri
pribadi yang paling jelas dan paling mudah dikenali oleh orang lain dalam
interaksi sosial (36 )
Beberepa
keprihatinan akan tubuh yang dihadapi oleh remaja merupakan lanjutan dari
berbagai keprihatinan diri yang dialami pada masa remaja didasarkan pada
kondisi yang masih berlaku, misalnya haid bagi kaum wanita, jerawat dan masih
banyak perubahan fisik lainnya.
PERUBAHAN TUBUH
SELAMA MASA REMAJA
Perubahan eksternal
|
Perubahan internal
|
Tinggi
|
Sistem pencernaan
|
Berat
|
Sistem peredaran darah
|
Proporsi tubuh
|
Sistem pernapasan
|
Organ seks
|
Sistem endroktrin
|
Ciri ciri seks sekunder
|
Jaringan tubuh
|
Keadaan emosi
pada masa remaja
Secara
tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “ badai dan tekanan,” suatu
masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan
kelenjar. Pertumbuhan pada tahun tahun masa puber terus berlangsung tetapi
berjalan agak lambat.
A.
Pola
emosi pada masa remaja
Pola emosi pada
masa remaja sama halnya dengan masa kanak kanak. Perbedaannya adalah pada
rangsangan yang memnimbilkan emosi. Remaja tidak lagi mengungkap amarahnya dan
dengan cara gerakan amarah yang meledakkan, melainkan dengan menggerutu, tidak
mau berbicara, atau dengan suara keras mengkritik orang lain yang menyebabkan
amarah.
B.
Kematangan
emosi
Anak laki laki
dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa
remaja tidak meledakkan emosinya dihadapan orang lain. Petunjuk kematangan
emosi yang lain adalah bahwa individu menilai situasi secara kritis terlebih
dulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi secara emosional,
tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak anak atau orang yang
tidak matang.
Perubahan Sosial
Salah satu tugas
perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan
penyesuaian sosial. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa; remaja
harus membuat banyak penyesuaian baru. Yang terpenting dan tersulit adalah
penyasuaian diri dengan meningkatkan pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam
perilaku sosial , pengelompokan sosial yang baru, nilai nilai baru dalam
seleksi dalam persahabatan, nilai nilai bar dalam seleksi persabatan, nilai
nilai bar dalam dukungan dan penolakan sosial, nilai nilai baru dalam seleksi
pemimpin.
A.
Kuatnya
pengaruh kelompok dewasa
Karena lebih
banyak berada di luar rumah bersama dengan teman teman sebaya sebagai kelompok,
maka dari berbicara, sikap, penampilan akan cenderung karena pengarung dari
luar lingkungannya.
Horrocks dan
Benimoff (67) menjelaskan ,” kelompok sebaya merupakan dunia nyata kawula muda,
yang menyiapkan panggung di mana ia dapat menuji diri sendiri,”
B.
Perubahan
dalam perilaku sosial
Dari semua
perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang paling menonjol
trjadi dalam hubungan heteroseksual. Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan
perubahan radikal, yaitu tidak menyukai lawan jenis sebagai teman dari lawan
jenis sebagai teman. Dengan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan
sosial, maka wawasan sosialsemakin membaik para remaja yang lebih besar.
Semakin banyak partisipasi sosial, semakin besar kompetensi sosial. Bertambah
dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi
selama masa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana remaja
berada dan oleh sikap serta perilaku rekan rekan dan teman teman terbaiknya.
C.
Pengelompokan
sosial baru
Geng pada masa
kanak kanak berangsur angsur bubar dan awal masa puber dan awal masa remaja ketika
minat individu beralih dari kegiatan bermain yang melelahkan menjadi minat
dalam kegiatan sosoal yang lebih formal dan kurang melelahkan. Minat terhadap
kelompok yang terorganisasi yang kegiatanya di rencanakan dan di awasi oleh
orang dewasa, dengan ceat menurun karena reamja yang dewasa dan merdeka tidak
mau di perintah.
Kelompok yang
terlalu banyak anggonya cenderung bubar pada akhir masa remaja dan digantikan
dengan kelomok kelompok kecil yang hubungannya tidak terlalu akrab.
KELOMPOK SOSIAL
YANG REMAJA
Teman dekat
|
Kelompok kecil
|
Kelompok besar
|
Kelompok yang terorganisir
|
Kelompok geng
|
D.
Nilai
baru dalam memilih teman
Remaja
menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai yang sama, yang dapat
mengerti dan membuat merasa nyaman, dan kepadanya ia dapat mempercayakan
masalah masalah dan membahas hal hal ynag tidak dapt dibicarakan dengan orang
tua atau guru.
Joseph (78), “
seseorang yang dapat dipercaya, seseorang yang dapat diajak bicara, seseorang
yang dapat di andalkan,”.
E.
Nilai
baru dalam penerimaan sosial
Nilai ini
terutama didasarkan pada nilai kelompok sebaya seprti klik, geng, atau kelompok
besar maupun kecil. Tidak ada sifat atau perilaku yang khas untuk menjadi teman
sosial, tapi itu tergantung pada sydrom pernerimaan yang dapt membuat rasa
nyaman dan dapat menambah gengsi dari kelompok serta dapat disenangi oleh teman
yang lain.
F.
Nilai
baru dalam memilih pemimpin
Kelompok remaja
menginginkan pemimpin yang berkemampuan tinggi yang akan di
kagumi dan di hormati oleh orang lain dan dengan demikian akan menguntungkan
mereka. Pada umumnya para pemimpin dari berbagai kelompok sosial berda dari
sosial yang ekonomisnya tinggi.
Faktor utama
yang terpenting adalah dalam kepemimpinan adalah kepribadian. Pemimpin harus
lebih bertanggung jawab, lebih ekstrovet, lebih semangat, lebih banyak akal,
dan dapat mengambil inisiatif dibandingkan dengan yang bukan pemimpin. Emosinya
stabil, penyesuaian dirinya baik, orang yang berbahagia dan hanya mempunyai
sedikit kecenderungan neurotik.
Minat
Pada Remaja
Minat remaja
laki-laki berbeda dengan minat remaja perempuan, karena anak perempuan
diharapkan berperilaku feminin dan laki-laki diharapkan maskulin.
Pada masa remaja terjadi perubahan minat dari minat anak-anak menjadi minat yang lebih matang.
Pada masa remaja terjadi perubahan minat dari minat anak-anak menjadi minat yang lebih matang.
Hal ini
disebabkan karena:
1. Tanggung jawab
yang lebih besar yang harus dipikul oleh remaja yang lebih tua dan berkurangnya
waktu yang dapat digunakan sesuka hati. Oleh karena itu mereka harus membatasi
diri terhadap minat yang selama ini sering mereka lakukan yaitu minat rekreasi.
2. Minat yang
selama ini mereka anggap penting seperti minat terhadap pakaian dan penampilan,
sekarang minat itu menjadi berkurang dan beralih ke minat karier.
3. Pengalaman
membuat remaja lebih bisa menilai minatnya secara lebih kritis dan melihat mana
yang lebih penting, sehingga remaja bisa menfokuskan minatnya tersebut.
Beberapa Jenis
Minat Remaja:
1.
Minat Rekreasi
Remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak pengorbanan tenaga. Banyaknya rekreasi yang diikuti remaja juga sangat dipengaruhi oleh derajat kepopuleran. Karena banyak jenis rekreasi yang memerlukan partisipasi kelompok sebaya, maka remaja yang mempunyai sedikit teman terpaksa memusatkan perhatian pada bentuk rekreasi yang bisa dilakukan sendiri, seperti: olah raga, membaca, menonton film, mendengarkan radio, bepergian, hobi
memperbaiki alat elektronik yang rusak, menulis cerita atau puisi-puisi, melamun.
2.
Minat Sosial
Minat sosial adalah bagaimana seorang remaja peduli
kepada lingkungan sosial, yang semuanya tergantung kepada:
Ø Kesempatan
untuk mengembangkan minat
Ø Tingkat
kepopulerannya.
Remaja yang status sosialnya rendah, punya kesempatan yang sedikit untuk mengembangkan minat sosialnya.
3.
Minat Pribadi
Minat yang terkuat karena dukungan sosial yang sangat besar, dipengaruhi oleh penampilan diri. Kelompok sosial akan menilai dirinya berdasarkan apa yang dimilikinya, sebagai "simbol status".
Minat ini
berupa :
Ø Minat pada penampilan
Ø Minat pada
pakaian
Ø Minat pada prestasi
Ø Minat pada
kemandirian
Ø Minat pada uang
4. Minat Pada
Pendidikan
Remaja suka mengeluh tentang sekolah, larangan-larangan, pekerjaan rumah, dll. Remaja bersikap kritis terhadap guru dan cara guru mengajar. Ini sudah merupakan "mode" bagi remaja. Minat terhadap pendidikan berhubungan dengan minat terhadap pekerjaan. Remaja lebih menaruh minat pada pendidikan yang nantinya berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.
Ada 3 macam remaja yang tidak berminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah:
1. Remaja yang
orang tuanya memiliki cita-cita tinggi tapi tidak realistik terhadap prestasi
akademik maupun atletik, yang terus menerus mendesak anak untuk mencapai apa
yang mereka inginkan.
2. Remaja yang
tidak diterima oleh teman-teman sekelas.
3. Remaja yang
matang lebih awal yang merasa fisiknya lebih besar dibanding teman sekelasnya
dan karena penampilannya lebih tua dari usia sesungguhnya, seringkali
diharapkan berprestasi lebih baik di atas kemampuannya.
5.
Minat pada Pekerjaan
Anak SMA sudah mulai memikirkan masa depan. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dari perempuan karena perempuan menganggap pekerjaan adalah pengisi waktu sebelum menikah.
Banyak anak laki-laki dari status sosial ekonomi rendah, berharap mencapai status yang lebih tinggi melalui pekerjaan. Sementara anak perempuan lebih memilih pekerjaan yang menekankan unsur melayani orang lain, seperti mengajar dan merawat.
Selama masa kanak-kanak dan awal masa remaja, banyak anak
laki-laki dan perempuan memilih jenis pekerjaan seperti hukum dan kedokteran,
sesuai dengan stereotipe yang disajikan media massa. Menjelang dewasa, remaja
mulai menilai pekerjaan tersebut menurut kemampuan, waktu dan biaya yang
diperlukan untuk menjalani pendidikan dan mengikuti latihan yang diperlukan
oleh suatu pekerjaan.
6. Minat pada
Agama
Minat pada agama antara lain tampak dengan membahas masalah agama dengan mengikuti pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinggi atau mengikuti berbagai macam upacara agama.
7. Minat pada Simbol Status
Selama masa remaja simbol status mempunyai fungsi:
Ø Menunjukkan
pada orang lain bahwa remaja mempunyai status sosial ekonomi yang lebih tinggi
daripada teman-teman lain dalam kelompok.
Ø Bahwa remaja
mencapai prestasi yang tinggi
Ø Bahwa remaja
bergabung dengan kelompok dan merupakan anggota yang diterima kelompok karena
penampilan atau perbuatannya sudah sesuai dengan kelompok tersebut.
Ø
Remaja mempunyai status hampir dewasa dalam masyarakat.
Jika remaja memiliki mobil sendiri, keluarga yang memiliki rumah besar di lingkungan elite, membelanjakan uang tanpa harus bekerja, hal ini dapat menyatakan status sosial ekonomi yang tinggi.
Jika remaja memiliki mobil sendiri, keluarga yang memiliki rumah besar di lingkungan elite, membelanjakan uang tanpa harus bekerja, hal ini dapat menyatakan status sosial ekonomi yang tinggi.