Psikologi Remaja

Bab II
Masa puber
Kata “Pubertas” berasal dari kata latin, yang berarti usia menjadi orang yaitu suatu periode dimana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugan biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak. Perubahan biolagis mulai berkembang yaitu bekerjanya organ – organ reproduksi,disertai pula perubahan – perubahan yang bersifat psikologis. Pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis periode pubertas adalah sebagai berikut :
1.      Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih
Yaitu berada dalam peralian antra masa kanak – kanak dengan masa remaja ; disebut kanak – kanak tidak tepat, sementara ia belum dapat dikatakan sebagai remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis – psikologis kanak – kanak masih dimilikinya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya pula.
2.      Pubertas merupakan periode yang sangat singkat
 Karena dialami oleh individu hanya dalam waktu 2 – 4 tahun lamanya.
3.      Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat.
Perubahan dari bentuk tubuh kanak – kanak pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota keluarga.
4.      Pubertas di istilahkan sebagai ”fase negatif”.
 Diistilahkan sebagai  “fase” yaitu waktu yang sedemikian singkat dalam waktu kurun garis kehidupan, disebut ”negatif” yang belum terlihat di masa kanak – kanak.
5.      Pubertas merupakan periode yang munculnya secara berbeda – beda antara individu satu dangan individu yang lain.
Ada individu yang cepat (sebelum usia 11 tahun) dan lambat (masa pubertas hingga melampaui usia 14 tahun) menunjukan  ”gejala puber”  ada beberapa perubahan dalam biologis anak atau seks. Dimana ada ciri ciri seks primer, ada juga ciri-ciri seks sekunder.
1.      Ciri – ciri seks primer.
Jelas membedakan dua jenis kelamin. Perkembangan organ – organ seks bagi si puber wanita. Ditandai dengan adanya haid pertama (menarche) yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi yang mengalaminya. Sedangkan perkembangan organ – organj seks bagi si puber pria ditandai dengan adanya ”mimpi polusi” atau ” mimpi basah” yang dikenal dengan ”Nocturnalemmissions”.
2.      Ciri – ciri seks sekunder.
Hal yng lebih jelas membedakan dua jenis kelamin, gejala yang menunjukan si puber wanita antara lain pinggul yang membesar dan membulat, buah dada yang semakin menonjol, tumbuh rambut di alat kelamin, ketiak, lengan dan kaki . Ada perrubahan suara dari suara kanak – kanak menjadi lebih merdu.(melodious), kelenjar keringat lebih aktif dan timbul jerawat, kulit menjadi lebih kasar.
KONDISI – KONDISI YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PUBERTAS
1.      Aktivitas kelenjar pituitary
Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalm menentukan besarnya individu. Hormon gonadotropin yang merangsang gonad  untuk meningkatkan kegiatan, Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotropin semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotropin. Peningkatan kepekaan juga semakin bertambah dengan demikian perubahan masa puber mulai terjadi.
2.      Peran gonad
Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ – organ seks yaitu: ciri – ciri seks primer bertambah beser dan fungsinya menjadi matang dan ciri – ciri seks sekunder seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
3.      Interaksi antara gonad dan pituitary
Hormon yang dikeluarkan oleh gonad yang telah dirangsang oleh hormon pituitary selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini menyebabkan secaca berangsur – angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikelurkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan. Interaksi hormon gonadotropin dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climateric.
PERUBAHAN MASA PUBER PADA SIKAP DAN PERILAKU
1.      Ingin menyendiri
Perubahan masa puber mulai terjadi, anak – anak biasanya menarik diri dari teman – teman dan dari berbagai keghiatan keluarga. Sering bertengkar dengan teman – teman dan dengan anggota keluarga. Anak pubertas sering melamun, betapa seringnya dia tidak dimengerti dan diperlakukan dengan kurang baik. Ia juga mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi. Gejala menarik diri mencakup ketidak inginan berkomunikasi dengan orang lain.
2.      Rasa bosan
            Masa puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari, tugas sekolah, kegiatan sosial dan kehidupan pada umumnya. Akibatnya anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi di berbagai bidang menurun, Anak terbiasa untuk tidakmau berprestasi khususnya karena sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
3.      Inkoordinasi.

      Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerakan dan anak       merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi  akan membaik secara bertahap.
4.      Antagonisme sosial.
Masa pubertas sering kali tidak mau di ajak kerja sama, sering membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara dua seks yang berlainan diungkapkan dalam kritik, dan komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak kemudian menjadi ramah, lebih dapat bekerja sama dan lebih sabar kepada orang lain.

5.      Emosi yang menunggu.
Kemurungan, merajuk,ledakan amarah dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri bagian awal masa puber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah dan cepat marah. Dengan semakin matangnya keadaan fisik anak ketengangan lambat laun berkurang dan anak sudah mulai  mampu mengendalikan emosi.
6.      Hilangnya kepercayaan diri
Masa remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun dan kritik yang bertubi – tubi datang dari orang tua dan teman – temannya. Banyak anak laki – laki dan perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan rendah diri.





















Bab II
Masa puber
Kata “Pubertas” berasal dari kata latin, yang berarti usia menjadi orang yaitu suatu periode dimana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugan biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak. Perubahan biolagis mulai berkembang yaitu bekerjanya organ – organ reproduksi,disertai pula perubahan – perubahan yang bersifat psikologis. Pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis periode pubertas adalah sebagai berikut :
1.      Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih
Yaitu berada dalam peralian antra masa kanak – kanak dengan masa remaja ; disebut kanak – kanak tidak tepat, sementara ia belum dapat dikatakan sebagai remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis – psikologis kanak – kanak masih dimilikinya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya pula.
2.      Pubertas merupakan periode yang sangat singkat
 Karena dialami oleh individu hanya dalam waktu 2 – 4 tahun lamanya.
3.      Pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat.
Perubahan dari bentuk tubuh kanak – kanak pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota keluarga.
4.      Pubertas di istilahkan sebagai ”fase negatif”.
 Diistilahkan sebagai  “fase” yaitu waktu yang sedemikian singkat dalam waktu kurun garis kehidupan, disebut ”negatif” yang belum terlihat di masa kanak – kanak.
5.      Pubertas merupakan periode yang munculnya secara berbeda – beda antara individu satu dangan individu yang lain.
Ada individu yang cepat (sebelum usia 11 tahun) dan lambat (masa pubertas hingga melampaui usia 14 tahun) menunjukan  ”gejala puber”  ada beberapa perubahan dalam biologis anak atau seks. Dimana ada ciri ciri seks primer, ada juga ciri-ciri seks sekunder.
1.      Ciri – ciri seks primer.
Jelas membedakan dua jenis kelamin. Perkembangan organ – organ seks bagi si puber wanita. Ditandai dengan adanya haid pertama (menarche) yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi yang mengalaminya. Sedangkan perkembangan organ – organj seks bagi si puber pria ditandai dengan adanya ”mimpi polusi” atau ” mimpi basah” yang dikenal dengan ”Nocturnalemmissions”.
2.      Ciri – ciri seks sekunder.
Hal yng lebih jelas membedakan dua jenis kelamin, gejala yang menunjukan si puber wanita antara lain pinggul yang membesar dan membulat, buah dada yang semakin menonjol, tumbuh rambut di alat kelamin, ketiak, lengan dan kaki . Ada perrubahan suara dari suara kanak – kanak menjadi lebih merdu.(melodious), kelenjar keringat lebih aktif dan timbul jerawat, kulit menjadi lebih kasar.
KONDISI – KONDISI YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PUBERTAS
1.      Aktivitas kelenjar pituitary
Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalm menentukan besarnya individu. Hormon gonadotropin yang merangsang gonad  untuk meningkatkan kegiatan, Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotropin semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotropin. Peningkatan kepekaan juga semakin bertambah dengan demikian perubahan masa puber mulai terjadi.
2.      Peran gonad
Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ – organ seks yaitu: ciri – ciri seks primer bertambah beser dan fungsinya menjadi matang dan ciri – ciri seks sekunder seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
3.      Interaksi antara gonad dan pituitary
Hormon yang dikeluarkan oleh gonad yang telah dirangsang oleh hormon pituitary selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini menyebabkan secaca berangsur – angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikelurkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan. Interaksi hormon gonadotropin dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climateric.
PERUBAHAN MASA PUBER PADA SIKAP DAN PERILAKU
1.      Ingin menyendiri
Perubahan masa puber mulai terjadi, anak – anak biasanya menarik diri dari teman – teman dan dari berbagai keghiatan keluarga. Sering bertengkar dengan teman – teman dan dengan anggota keluarga. Anak pubertas sering melamun, betapa seringnya dia tidak dimengerti dan diperlakukan dengan kurang baik. Ia juga mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi. Gejala menarik diri mencakup ketidak inginan berkomunikasi dengan orang lain.
2.      Rasa bosan
            Masa puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari, tugas sekolah, kegiatan sosial dan kehidupan pada umumnya. Akibatnya anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasi di berbagai bidang menurun, Anak terbiasa untuk tidakmau berprestasi khususnya karena sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
3.      Inkoordinasi.

      Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerakan dan anak       merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi  akan membaik secara bertahap.
4.      Antagonisme sosial.
Masa pubertas sering kali tidak mau di ajak kerja sama, sering membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara dua seks yang berlainan diungkapkan dalam kritik, dan komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak kemudian menjadi ramah, lebih dapat bekerja sama dan lebih sabar kepada orang lain.

5.      Emosi yang menunggu.
Kemurungan, merajuk,ledakan amarah dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri bagian awal masa puber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah dan cepat marah. Dengan semakin matangnya keadaan fisik anak ketengangan lambat laun berkurang dan anak sudah mulai  mampu mengendalikan emosi.
6.      Hilangnya kepercayaan diri
Masa remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun dan kritik yang bertubi – tubi datang dari orang tua dan teman – temannya. Banyak anak laki – laki dan perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan rendah diri.
































BAB III
Masa remaja
Adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (Adolescere) yang artinya tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang orang yang lebih tua, melainkan berada pada tingkatan yang sama. ( Piaget 121)
Menurut hukum amerika, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun, bukan dua puluh tahun seperti sebelumnya. Para remaja harus mengikuti standart budaya kawula muda bila ingin di terima kelompok sebayanya.
Tahun tahun masa remaja
Lazimnya masa remaja yang matang secara seksual dan akan berakhir saat dia matang secara hukum. Namun, penelitian tentang perubahan perilaku, sikap dan nilai nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukkan bahwa setiap perubahan perilaku, sikap dan nilai nilai msa remaja tidak hanya menunjukkan bahwasetiap perubahan menjadi lebih cepat dari awal masa remaja dari pada tahap akhir masa remaja, tetapi juga menunjukkan bahwa perilaku, sikap, dn nilai nilai pada masa awal remaja berbeda pada akhir masa remaja. Dengan demikian, masa remaja dapat dibedakan lagi menjadi dua bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir.
Garis pemisah pada awal masa awal dan akhir yaitu terletak sekitar usia tujuh belas tahun. Karena laki laki lebih lambat dari pada perempuan, maka laki laki mengalami periode masa awal remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia pada usia delapan belas tahun ia sudah di anggap dewasa. Pada masa remaja berlangsung kira kira dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja berlangsung pada  usia 16 sampai 17 tahun. Dengan demikian pada masa akhir remaja berlangsung sangat singkat.
Pada masa awal masa remaja, biasanya pada umur belasan tahun. Dan kadang kadang disebut umur belasan tahun yang tidak menyengkan.
Ciri ciri masa remaja
Masa remaja mempunyai ciri ciri yang membedakan masa remaja dengan periode yang lainnya.
Ciri ciri remaja:
A.    Masa remaja sebagai periode penting
Tanner (156) : bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan.
Perkembangan fisik yang cepat dan penting di sertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada masa awal remaja.
B.     Masa remaja merupakan periode peralihan
Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya dari sebuah tahap perkembangan dan di lanjutkan ke tahap berikutnya
Seperti yang dijelaskan oleh Osterieth (118) “struktur psikis anak remaja berasal dari kanak kanak, dan banyak ciri yang pada umumnya di anggap sebagai ciri khas masa remaja sudah ada pada masa akhir kanak kanak.
C.    Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan fisik dan perubahan sikap dan perilaku selalu sejajar. Ada 4 perubahan yang bersifat universal yaitu:
1.      Meningginya emosi yang intensitasnya bergatung pada perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2.      Perubahan tubuh, minat dan peran yang di harapkan oloeh sekelompok sosial untuk dipesankan, menimbilkan masalah baru.
3.      Perubahan minat dan pola perilaku, maka nilai nilai juga berubah.
4.      Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan.
D.    Masa remaja sebagai usia yang bermasalah.
Terdapat dua alasan terhadap kesulitan pada setiap tahp perkembangan, yaitu:
Ø  Remaja cenderung tidak mempunyai pengalaman mengatasi masalah baru, karena masa kanak kanak selalu dibantu oleh orang lain
Ø  Masa remaja menolak orang lain karena ingin mandiri
Anna Freud (50), “Banyak kegagalan, yang seringkali akibat yang tragis, bukan karena ketidakmampuan individu tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya justru pada saat semua tenaganya telah di habiskan untuk mencoba mengatasi masalah pokok yang disebabkan oleh pertumbuhan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal.
E.     Masa remaja sebagai mencari identitas
Pada tahun masa awal remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih sangat diperlukan bagi anak laki laki dan perempuan, baik dalam berbicara, berperilaku, berpakaian dengan teman teman gengnya. Namun, lambat laun mereka mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi berpenampilan sama dengan teman temannya.
Erikson (42),’’ Identitas diri yang di cari remaja berupa untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perenan dalam masyarakat”
F.     Masa remaja sebagai usia menimbulkan ketakutan.
Seperti yang ditunjukkan oleh Majeres (101),” Banyak anggapan populer tentang remaja yang mempunyai arti yang bernilai,  dan sayangnya, banyak diantaranya yang bernilai negatif.
            Sterotip yang populer juga mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Dalam membahas masalah streotip budaya remaja, Anthony menjelaskan, “ streotip juga berfungsi sebagai cermin yang di tegakkan masyarakat bagi remaja, yang mengambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat laun di anggap sebagai gambaran yang asli dan remaja yang membentuk periakunya sesuai dengan gambaran ini (4)
G.    Masa remaja sebagai masa yang tidak yang realistik.
Remaja sering memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Cita cita yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman temannya. Hal ini menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja.
H.    Masa remaja sebagai ambang masa remaja.
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja semakin untuk meninggalkan steotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Sehingga orang remaja sering melibatkan perbuatan yang sering diakukan oleh orang remaja.
Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan yang besar dalam sikap dan pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki laki dan perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan ditumpukkan pada hal ini adalah kaum remaja muda akan meletakkan dasar dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
Sering kali sulit bagi para remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu dewasa nanti. Jadi tugas perkembangan remaja yang paling utama adalah mau membenahi dan menerima diri sendiri untuk menuju dewasa. Kurangnya persiapan ini merupakan salah satu penyebab dari “ Masalah yang tidak terselesaikan “ yang oleh remaja dibawa kedalam masa remaja.
Perubahan Fisik Selama Masa remaja
Terdapat penurunan dalam  laju pertumbuhan dan perkembangan internal internal lebih menonjol daripada perkembangan eksternal.
A.    Variasi dalam perubahan fisik
Perubahan ini berbeda dalam setiap individu. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh usia kematangan. Anak yang matangnya lambat cenderung mempunyai bahu yang lebih lebar dari pada yang cepat matang.
B.     Efek perubahan fisik
Dengan perubahan fisik, maka kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umumnya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mngawasi tubuhnyayang bertambah besar.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan bentuk otot, anak laki laki umumnya menunjukkan kekuatan yang meningkat dan merupakan bantuan dalam mengatasi kecanggungan dalam pertumbuhannya.
C.    Keprihatinan akan perubahan fisik
Hanya sedikit remaja yang mengalami kateksis tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya. Dion, dkk, “ penampilan fisik seseorang beserta indentitas seksualnya merupakan ciri pribadi yang paling jelas dan paling mudah dikenali oleh orang lain dalam interaksi sosial (36 )
Beberepa keprihatinan akan tubuh yang dihadapi oleh remaja merupakan lanjutan dari berbagai keprihatinan diri yang dialami pada masa remaja didasarkan pada kondisi yang masih berlaku, misalnya haid bagi kaum wanita, jerawat dan masih banyak perubahan fisik lainnya.
PERUBAHAN TUBUH SELAMA MASA REMAJA
Perubahan eksternal
Perubahan internal
Tinggi
Sistem pencernaan
Berat
Sistem peredaran darah
Proporsi tubuh
Sistem pernapasan
Organ seks
Sistem endroktrin
Ciri ciri seks sekunder
Jaringan tubuh


Keadaan emosi pada masa remaja
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “ badai dan tekanan,” suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan pada tahun tahun masa puber terus berlangsung tetapi berjalan agak lambat.
A.    Pola emosi pada masa remaja
Pola emosi pada masa remaja sama halnya dengan masa kanak kanak. Perbedaannya adalah pada rangsangan yang memnimbilkan emosi. Remaja tidak lagi mengungkap amarahnya dan dengan cara gerakan amarah yang meledakkan, melainkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara, atau dengan suara keras mengkritik orang lain yang menyebabkan amarah.
B.     Kematangan emosi
Anak laki laki dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remaja tidak meledakkan emosinya dihadapan orang lain. Petunjuk kematangan emosi yang lain adalah bahwa individu menilai situasi secara kritis terlebih dulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak anak atau orang yang tidak matang.
Perubahan Sosial
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa; remaja harus membuat banyak penyesuaian baru. Yang terpenting dan tersulit adalah penyasuaian diri dengan meningkatkan pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial , pengelompokan sosial yang baru, nilai nilai baru dalam seleksi dalam persahabatan, nilai nilai bar dalam seleksi persabatan, nilai nilai bar dalam dukungan dan penolakan sosial, nilai nilai baru dalam seleksi pemimpin.
A.    Kuatnya pengaruh kelompok dewasa
Karena lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman teman sebaya sebagai kelompok, maka dari berbicara, sikap, penampilan akan cenderung karena pengarung dari luar lingkungannya.
Horrocks dan Benimoff (67) menjelaskan ,” kelompok sebaya merupakan dunia nyata kawula muda, yang menyiapkan panggung di mana ia dapat menuji diri sendiri,”
B.     Perubahan dalam perilaku sosial
Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang paling menonjol trjadi dalam hubungan heteroseksual. Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan perubahan radikal, yaitu tidak menyukai lawan jenis sebagai teman dari lawan jenis sebagai teman. Dengan meluasnya kesempatan  untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial, maka wawasan sosialsemakin membaik para remaja yang lebih besar. Semakin banyak partisipasi sosial, semakin besar kompetensi sosial. Bertambah dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi   selama masa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana remaja berada dan oleh sikap serta perilaku rekan rekan dan teman teman terbaiknya.
C.    Pengelompokan sosial baru
Geng pada masa kanak kanak berangsur angsur bubar dan awal masa puber dan awal masa remaja ketika minat individu beralih dari kegiatan bermain yang melelahkan menjadi minat dalam kegiatan sosoal yang lebih formal dan kurang melelahkan. Minat terhadap kelompok yang terorganisasi yang kegiatanya di rencanakan dan di awasi oleh orang dewasa, dengan ceat menurun karena reamja yang dewasa dan merdeka tidak mau di perintah.
Kelompok yang terlalu banyak anggonya cenderung bubar pada akhir masa remaja dan digantikan dengan kelomok kelompok kecil yang hubungannya tidak terlalu akrab.
KELOMPOK SOSIAL YANG REMAJA
Teman dekat
Kelompok kecil
Kelompok besar
Kelompok yang terorganisir
Kelompok geng


D.    Nilai baru dalam memilih teman
Remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai yang sama, yang dapat mengerti dan membuat merasa nyaman, dan kepadanya ia dapat mempercayakan masalah masalah dan membahas hal hal ynag tidak dapt dibicarakan dengan orang tua atau guru.
Joseph (78), “ seseorang yang dapat dipercaya, seseorang yang dapat diajak bicara, seseorang yang dapat di andalkan,”.
E.     Nilai baru dalam penerimaan sosial
Nilai ini terutama didasarkan pada nilai kelompok sebaya seprti klik, geng, atau kelompok besar maupun kecil. Tidak ada sifat atau perilaku yang khas untuk menjadi teman sosial, tapi itu tergantung pada sydrom pernerimaan yang dapt membuat rasa nyaman dan dapat menambah gengsi dari kelompok serta dapat disenangi oleh teman yang lain.
F.     Nilai baru dalam memilih pemimpin
Kelompok remaja menginginkan pemimpin yang berkemampuan tinggi yang akan di kagumi dan di hormati oleh orang lain dan dengan demikian akan menguntungkan mereka. Pada umumnya para pemimpin dari berbagai kelompok sosial berda dari sosial yang ekonomisnya tinggi.
Faktor utama yang terpenting adalah dalam kepemimpinan adalah kepribadian. Pemimpin harus lebih bertanggung jawab, lebih ekstrovet, lebih semangat, lebih banyak akal, dan dapat mengambil inisiatif dibandingkan dengan yang bukan pemimpin. Emosinya stabil, penyesuaian dirinya baik, orang yang berbahagia dan hanya mempunyai sedikit kecenderungan neurotik.
Minat Pada Remaja

Minat remaja laki-laki berbeda dengan minat remaja perempuan, karena anak perempuan diharapkan berperilaku feminin dan laki-laki diharapkan maskulin.
Pada masa remaja terjadi perubahan minat dari minat anak-anak menjadi minat yang lebih matang. 

Hal ini disebabkan karena:
1.      Tanggung jawab yang lebih besar yang harus dipikul oleh remaja yang lebih tua dan berkurangnya waktu yang dapat digunakan sesuka hati. Oleh karena itu mereka harus membatasi diri terhadap minat yang selama ini sering mereka lakukan yaitu minat rekreasi.
2.      Minat yang selama ini mereka anggap penting seperti minat terhadap pakaian dan penampilan, sekarang minat itu menjadi berkurang dan beralih ke minat karier.
3.      Pengalaman membuat remaja lebih bisa menilai minatnya secara lebih kritis dan melihat mana yang lebih penting, sehingga remaja bisa menfokuskan minatnya tersebut.

Beberapa Jenis Minat Remaja:
1.      Minat Rekreasi

Remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak pengorbanan tenaga. Banyaknya rekreasi yang diikuti remaja juga sangat dipengaruhi oleh derajat kepopuleran. Karena banyak jenis rekreasi yang memerlukan partisipasi kelompok sebaya, maka remaja yang mempunyai sedikit teman terpaksa memusatkan perhatian pada bentuk rekreasi yang bisa dilakukan sendiri, seperti: olah raga, membaca, menonton film, mendengarkan radio, bepergian, hobi
memperbaiki alat elektronik yang rusak, menulis cerita atau puisi-puisi, melamun.
2.      Minat Sosial
Minat sosial adalah bagaimana seorang remaja peduli kepada lingkungan sosial, yang semuanya tergantung kepada:
Ø  Kesempatan untuk mengembangkan minat
Ø  Tingkat kepopulerannya.

Remaja yang status sosialnya rendah, punya kesempatan yang sedikit untuk mengembangkan minat sosialnya.





3.       Minat Pribadi

Minat yang terkuat karena dukungan sosial yang sangat besar, dipengaruhi oleh penampilan diri. Kelompok sosial akan menilai dirinya berdasarkan apa yang dimilikinya, sebagai "simbol status".

Minat ini berupa :
Ø  Minat pada penampilan
Ø  Minat pada pakaian
Ø   Minat pada prestasi
Ø  Minat pada kemandirian
Ø  Minat pada uang

4.      Minat Pada Pendidikan

Remaja suka mengeluh tentang sekolah, larangan-larangan, pekerjaan rumah, dll. Remaja bersikap kritis terhadap guru dan cara guru mengajar. Ini sudah merupakan "mode" bagi remaja. Minat terhadap pendidikan berhubungan dengan minat terhadap pekerjaan. Remaja lebih menaruh minat pada pendidikan yang nantinya berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.


Ada 3 macam remaja yang tidak berminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah:
1.      Remaja yang orang tuanya memiliki cita-cita tinggi tapi tidak realistik terhadap prestasi akademik maupun atletik, yang terus menerus mendesak anak untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
2.      Remaja yang tidak diterima oleh teman-teman sekelas.
3.      Remaja yang matang lebih awal yang merasa fisiknya lebih besar dibanding teman sekelasnya dan karena penampilannya lebih tua dari usia sesungguhnya, seringkali diharapkan berprestasi lebih baik di atas kemampuannya.


5.      Minat pada Pekerjaan

Anak SMA sudah mulai memikirkan masa depan. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dari perempuan karena perempuan menganggap pekerjaan adalah pengisi waktu sebelum menikah.

Banyak anak laki-laki dari status sosial ekonomi rendah, berharap mencapai status yang lebih tinggi melalui pekerjaan. Sementara anak perempuan lebih memilih pekerjaan yang menekankan unsur melayani orang lain, seperti mengajar dan merawat.
Selama masa kanak-kanak dan awal masa remaja, banyak anak laki-laki dan perempuan memilih jenis pekerjaan seperti hukum dan kedokteran, sesuai dengan stereotipe yang disajikan media massa. Menjelang dewasa, remaja mulai menilai pekerjaan tersebut menurut kemampuan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk menjalani pendidikan dan mengikuti latihan yang diperlukan oleh suatu pekerjaan.

6.      Minat pada Agama

Minat pada agama antara lain tampak dengan membahas masalah agama dengan mengikuti pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinggi atau mengikuti berbagai macam upacara agama.

7.       Minat pada Simbol Status

Selama masa remaja simbol status mempunyai fungsi:
Ø  Menunjukkan pada orang lain bahwa remaja mempunyai status sosial ekonomi yang lebih tinggi daripada teman-teman lain dalam kelompok.
Ø  Bahwa remaja mencapai prestasi yang tinggi
Ø  Bahwa remaja bergabung dengan kelompok dan merupakan anggota yang diterima kelompok karena penampilan atau perbuatannya sudah sesuai dengan kelompok tersebut.
Ø  Remaja mempunyai status hampir dewasa dalam masyarakat.
Jika remaja memiliki mobil sendiri, keluarga yang memiliki rumah besar di lingkungan elite, membelanjakan uang tanpa harus bekerja, hal ini dapat menyatakan status sosial ekonomi yang tinggi.



Masa remaja
Adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (Adolescere) yang artinya tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang orang yang lebih tua, melainkan berada pada tingkatan yang sama. ( Piaget 121)
Menurut hukum amerika, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun, bukan dua puluh tahun seperti sebelumnya. Para remaja harus mengikuti standart budaya kawula muda bila ingin di terima kelompok sebayanya.
Tahun tahun masa remaja
Lazimnya masa remaja yang matang secara seksual dan akan berakhir saat dia matang secara hukum. Namun, penelitian tentang perubahan perilaku, sikap dan nilai nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukkan bahwa setiap perubahan perilaku, sikap dan nilai nilai msa remaja tidak hanya menunjukkan bahwasetiap perubahan menjadi lebih cepat dari awal masa remaja dari pada tahap akhir masa remaja, tetapi juga menunjukkan bahwa perilaku, sikap, dn nilai nilai pada masa awal remaja berbeda pada akhir masa remaja. Dengan demikian, masa remaja dapat dibedakan lagi menjadi dua bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir.
Garis pemisah pada awal masa awal dan akhir yaitu terletak sekitar usia tujuh belas tahun. Karena laki laki lebih lambat dari pada perempuan, maka laki laki mengalami periode masa awal remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia pada usia delapan belas tahun ia sudah di anggap dewasa. Pada masa remaja berlangsung kira kira dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja berlangsung pada  usia 16 sampai 17 tahun. Dengan demikian pada masa akhir remaja berlangsung sangat singkat.
Pada masa awal masa remaja, biasanya pada umur belasan tahun. Dan kadang kadang disebut umur belasan tahun yang tidak menyengkan.
Ciri ciri masa remaja
Masa remaja mempunyai ciri ciri yang membedakan masa remaja dengan periode yang lainnya.
Ciri ciri remaja:
A.    Masa remaja sebagai periode penting
Tanner (156) : bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan.
Perkembangan fisik yang cepat dan penting di sertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada masa awal remaja.
B.     Masa remaja merupakan periode peralihan
Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya dari sebuah tahap perkembangan dan di lanjutkan ke tahap berikutnya
Seperti yang dijelaskan oleh Osterieth (118) “struktur psikis anak remaja berasal dari kanak kanak, dan banyak ciri yang pada umumnya di anggap sebagai ciri khas masa remaja sudah ada pada masa akhir kanak kanak.
C.    Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan fisik dan perubahan sikap dan perilaku selalu sejajar. Ada 4 perubahan yang bersifat universal yaitu:
1.      Meningginya emosi yang intensitasnya bergatung pada perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2.      Perubahan tubuh, minat dan peran yang di harapkan oloeh sekelompok sosial untuk dipesankan, menimbilkan masalah baru.
3.      Perubahan minat dan pola perilaku, maka nilai nilai juga berubah.
4.      Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan.
D.    Masa remaja sebagai usia yang bermasalah.
Terdapat dua alasan terhadap kesulitan pada setiap tahp perkembangan, yaitu:
Ø  Remaja cenderung tidak mempunyai pengalaman mengatasi masalah baru, karena masa kanak kanak selalu dibantu oleh orang lain
Ø  Masa remaja menolak orang lain karena ingin mandiri
Anna Freud (50), “Banyak kegagalan, yang seringkali akibat yang tragis, bukan karena ketidakmampuan individu tetapi karena kenyataan bahwa tuntutan yang diajukan kepadanya justru pada saat semua tenaganya telah di habiskan untuk mencoba mengatasi masalah pokok yang disebabkan oleh pertumbuhan oleh pertumbuhan dan perkembangan seksual yang normal.
E.     Masa remaja sebagai mencari identitas
Pada tahun masa awal remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih sangat diperlukan bagi anak laki laki dan perempuan, baik dalam berbicara, berperilaku, berpakaian dengan teman teman gengnya. Namun, lambat laun mereka mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi berpenampilan sama dengan teman temannya.
Erikson (42),’’ Identitas diri yang di cari remaja berupa untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perenan dalam masyarakat”
F.     Masa remaja sebagai usia menimbulkan ketakutan.
Seperti yang ditunjukkan oleh Majeres (101),” Banyak anggapan populer tentang remaja yang mempunyai arti yang bernilai,  dan sayangnya, banyak diantaranya yang bernilai negatif.
            Sterotip yang populer juga mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Dalam membahas masalah streotip budaya remaja, Anthony menjelaskan, “ streotip juga berfungsi sebagai cermin yang di tegakkan masyarakat bagi remaja, yang mengambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat laun di anggap sebagai gambaran yang asli dan remaja yang membentuk periakunya sesuai dengan gambaran ini (4)
G.    Masa remaja sebagai masa yang tidak yang realistik.
Remaja sering memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Cita cita yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman temannya. Hal ini menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja.
H.    Masa remaja sebagai ambang masa remaja.
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja semakin untuk meninggalkan steotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Sehingga orang remaja sering melibatkan perbuatan yang sering diakukan oleh orang remaja.
Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan yang besar dalam sikap dan pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki laki dan perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan ditumpukkan pada hal ini adalah kaum remaja muda akan meletakkan dasar dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku.
Sering kali sulit bagi para remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu dewasa nanti. Jadi tugas perkembangan remaja yang paling utama adalah mau membenahi dan menerima diri sendiri untuk menuju dewasa. Kurangnya persiapan ini merupakan salah satu penyebab dari “ Masalah yang tidak terselesaikan “ yang oleh remaja dibawa kedalam masa remaja.
Perubahan Fisik Selama Masa remaja
Terdapat penurunan dalam  laju pertumbuhan dan perkembangan internal internal lebih menonjol daripada perkembangan eksternal.
A.    Variasi dalam perubahan fisik
Perubahan ini berbeda dalam setiap individu. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh usia kematangan. Anak yang matangnya lambat cenderung mempunyai bahu yang lebih lebar dari pada yang cepat matang.
B.     Efek perubahan fisik
Dengan perubahan fisik, maka kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umumnya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mngawasi tubuhnyayang bertambah besar.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan bentuk otot, anak laki laki umumnya menunjukkan kekuatan yang meningkat dan merupakan bantuan dalam mengatasi kecanggungan dalam pertumbuhannya.
C.    Keprihatinan akan perubahan fisik
Hanya sedikit remaja yang mengalami kateksis tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya. Dion, dkk, “ penampilan fisik seseorang beserta indentitas seksualnya merupakan ciri pribadi yang paling jelas dan paling mudah dikenali oleh orang lain dalam interaksi sosial (36 )
Beberepa keprihatinan akan tubuh yang dihadapi oleh remaja merupakan lanjutan dari berbagai keprihatinan diri yang dialami pada masa remaja didasarkan pada kondisi yang masih berlaku, misalnya haid bagi kaum wanita, jerawat dan masih banyak perubahan fisik lainnya.
PERUBAHAN TUBUH SELAMA MASA REMAJA
Perubahan eksternal
Perubahan internal
Tinggi
Sistem pencernaan
Berat
Sistem peredaran darah
Proporsi tubuh
Sistem pernapasan
Organ seks
Sistem endroktrin
Ciri ciri seks sekunder
Jaringan tubuh


Keadaan emosi pada masa remaja
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “ badai dan tekanan,” suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan pada tahun tahun masa puber terus berlangsung tetapi berjalan agak lambat.
A.    Pola emosi pada masa remaja
Pola emosi pada masa remaja sama halnya dengan masa kanak kanak. Perbedaannya adalah pada rangsangan yang memnimbilkan emosi. Remaja tidak lagi mengungkap amarahnya dan dengan cara gerakan amarah yang meledakkan, melainkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara, atau dengan suara keras mengkritik orang lain yang menyebabkan amarah.
B.     Kematangan emosi
Anak laki laki dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remaja tidak meledakkan emosinya dihadapan orang lain. Petunjuk kematangan emosi yang lain adalah bahwa individu menilai situasi secara kritis terlebih dulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak anak atau orang yang tidak matang.
Perubahan Sosial
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa; remaja harus membuat banyak penyesuaian baru. Yang terpenting dan tersulit adalah penyasuaian diri dengan meningkatkan pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial , pengelompokan sosial yang baru, nilai nilai baru dalam seleksi dalam persahabatan, nilai nilai bar dalam seleksi persabatan, nilai nilai bar dalam dukungan dan penolakan sosial, nilai nilai baru dalam seleksi pemimpin.
A.    Kuatnya pengaruh kelompok dewasa
Karena lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman teman sebaya sebagai kelompok, maka dari berbicara, sikap, penampilan akan cenderung karena pengarung dari luar lingkungannya.
Horrocks dan Benimoff (67) menjelaskan ,” kelompok sebaya merupakan dunia nyata kawula muda, yang menyiapkan panggung di mana ia dapat menuji diri sendiri,”
B.     Perubahan dalam perilaku sosial
Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang paling menonjol trjadi dalam hubungan heteroseksual. Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan perubahan radikal, yaitu tidak menyukai lawan jenis sebagai teman dari lawan jenis sebagai teman. Dengan meluasnya kesempatan  untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial, maka wawasan sosialsemakin membaik para remaja yang lebih besar. Semakin banyak partisipasi sosial, semakin besar kompetensi sosial. Bertambah dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi   selama masa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana remaja berada dan oleh sikap serta perilaku rekan rekan dan teman teman terbaiknya.
C.    Pengelompokan sosial baru
Geng pada masa kanak kanak berangsur angsur bubar dan awal masa puber dan awal masa remaja ketika minat individu beralih dari kegiatan bermain yang melelahkan menjadi minat dalam kegiatan sosoal yang lebih formal dan kurang melelahkan. Minat terhadap kelompok yang terorganisasi yang kegiatanya di rencanakan dan di awasi oleh orang dewasa, dengan ceat menurun karena reamja yang dewasa dan merdeka tidak mau di perintah.
Kelompok yang terlalu banyak anggonya cenderung bubar pada akhir masa remaja dan digantikan dengan kelomok kelompok kecil yang hubungannya tidak terlalu akrab.
KELOMPOK SOSIAL YANG REMAJA
Teman dekat
Kelompok kecil
Kelompok besar
Kelompok yang terorganisir
Kelompok geng


D.    Nilai baru dalam memilih teman
Remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai yang sama, yang dapat mengerti dan membuat merasa nyaman, dan kepadanya ia dapat mempercayakan masalah masalah dan membahas hal hal ynag tidak dapt dibicarakan dengan orang tua atau guru.
Joseph (78), “ seseorang yang dapat dipercaya, seseorang yang dapat diajak bicara, seseorang yang dapat di andalkan,”.
E.     Nilai baru dalam penerimaan sosial
Nilai ini terutama didasarkan pada nilai kelompok sebaya seprti klik, geng, atau kelompok besar maupun kecil. Tidak ada sifat atau perilaku yang khas untuk menjadi teman sosial, tapi itu tergantung pada sydrom pernerimaan yang dapt membuat rasa nyaman dan dapat menambah gengsi dari kelompok serta dapat disenangi oleh teman yang lain.
F.     Nilai baru dalam memilih pemimpin
Kelompok remaja menginginkan pemimpin yang berkemampuan tinggi yang akan di kagumi dan di hormati oleh orang lain dan dengan demikian akan menguntungkan mereka. Pada umumnya para pemimpin dari berbagai kelompok sosial berda dari sosial yang ekonomisnya tinggi.
Faktor utama yang terpenting adalah dalam kepemimpinan adalah kepribadian. Pemimpin harus lebih bertanggung jawab, lebih ekstrovet, lebih semangat, lebih banyak akal, dan dapat mengambil inisiatif dibandingkan dengan yang bukan pemimpin. Emosinya stabil, penyesuaian dirinya baik, orang yang berbahagia dan hanya mempunyai sedikit kecenderungan neurotik.
Minat Pada Remaja

Minat remaja laki-laki berbeda dengan minat remaja perempuan, karena anak perempuan diharapkan berperilaku feminin dan laki-laki diharapkan maskulin.
Pada masa remaja terjadi perubahan minat dari minat anak-anak menjadi minat yang lebih matang. 

Hal ini disebabkan karena:
1.      Tanggung jawab yang lebih besar yang harus dipikul oleh remaja yang lebih tua dan berkurangnya waktu yang dapat digunakan sesuka hati. Oleh karena itu mereka harus membatasi diri terhadap minat yang selama ini sering mereka lakukan yaitu minat rekreasi.
2.      Minat yang selama ini mereka anggap penting seperti minat terhadap pakaian dan penampilan, sekarang minat itu menjadi berkurang dan beralih ke minat karier.
3.      Pengalaman membuat remaja lebih bisa menilai minatnya secara lebih kritis dan melihat mana yang lebih penting, sehingga remaja bisa menfokuskan minatnya tersebut.

Beberapa Jenis Minat Remaja:
1.      Minat Rekreasi

Remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak pengorbanan tenaga. Banyaknya rekreasi yang diikuti remaja juga sangat dipengaruhi oleh derajat kepopuleran. Karena banyak jenis rekreasi yang memerlukan partisipasi kelompok sebaya, maka remaja yang mempunyai sedikit teman terpaksa memusatkan perhatian pada bentuk rekreasi yang bisa dilakukan sendiri, seperti: olah raga, membaca, menonton film, mendengarkan radio, bepergian, hobi
memperbaiki alat elektronik yang rusak, menulis cerita atau puisi-puisi, melamun.
2.      Minat Sosial
Minat sosial adalah bagaimana seorang remaja peduli kepada lingkungan sosial, yang semuanya tergantung kepada:
Ø  Kesempatan untuk mengembangkan minat
Ø  Tingkat kepopulerannya.

Remaja yang status sosialnya rendah, punya kesempatan yang sedikit untuk mengembangkan minat sosialnya.





3.       Minat Pribadi

Minat yang terkuat karena dukungan sosial yang sangat besar, dipengaruhi oleh penampilan diri. Kelompok sosial akan menilai dirinya berdasarkan apa yang dimilikinya, sebagai "simbol status".

Minat ini berupa :
Ø  Minat pada penampilan
Ø  Minat pada pakaian
Ø   Minat pada prestasi
Ø  Minat pada kemandirian
Ø  Minat pada uang

4.      Minat Pada Pendidikan

Remaja suka mengeluh tentang sekolah, larangan-larangan, pekerjaan rumah, dll. Remaja bersikap kritis terhadap guru dan cara guru mengajar. Ini sudah merupakan "mode" bagi remaja. Minat terhadap pendidikan berhubungan dengan minat terhadap pekerjaan. Remaja lebih menaruh minat pada pendidikan yang nantinya berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.


Ada 3 macam remaja yang tidak berminat pada pendidikan dan biasanya membenci sekolah:
1.      Remaja yang orang tuanya memiliki cita-cita tinggi tapi tidak realistik terhadap prestasi akademik maupun atletik, yang terus menerus mendesak anak untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
2.      Remaja yang tidak diterima oleh teman-teman sekelas.
3.      Remaja yang matang lebih awal yang merasa fisiknya lebih besar dibanding teman sekelasnya dan karena penampilannya lebih tua dari usia sesungguhnya, seringkali diharapkan berprestasi lebih baik di atas kemampuannya.


5.      Minat pada Pekerjaan

Anak SMA sudah mulai memikirkan masa depan. Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dari perempuan karena perempuan menganggap pekerjaan adalah pengisi waktu sebelum menikah.

Banyak anak laki-laki dari status sosial ekonomi rendah, berharap mencapai status yang lebih tinggi melalui pekerjaan. Sementara anak perempuan lebih memilih pekerjaan yang menekankan unsur melayani orang lain, seperti mengajar dan merawat.
Selama masa kanak-kanak dan awal masa remaja, banyak anak laki-laki dan perempuan memilih jenis pekerjaan seperti hukum dan kedokteran, sesuai dengan stereotipe yang disajikan media massa. Menjelang dewasa, remaja mulai menilai pekerjaan tersebut menurut kemampuan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk menjalani pendidikan dan mengikuti latihan yang diperlukan
oleh suatu pekerjaan.

6.      Minat pada Agama

Minat pada agama antara lain tampak dengan membahas masalah agama dengan mengikuti pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinggi atau mengikuti berbagai macam upacara agama.

7.       Minat pada Simbol Status

Selama masa remaja simbol status mempunyai fungsi:
Ø  Menunjukkan pada orang lain bahwa remaja mempunyai status sosial ekonomi yang lebih tinggi daripada teman-teman lain dalam kelompok.
Ø  Bahwa remaja mencapai prestasi yang tinggi
Ø  Bahwa remaja bergabung dengan kelompok dan merupakan anggota yang diterima kelompok karena penampilan atau perbuatannya sudah sesuai dengan kelompok tersebut.
Ø  Remaja mempunyai status hampir dewasa dalam masyarakat.
Jika remaja memiliki mobil sendiri, keluarga yang memiliki rumah besar di lingkungan elite, membelanjakan uang tanpa harus bekerja, hal ini dapat menyatakan status sosial ekonomi yang tinggi.





Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Komentar