AZARI TUMANGGOR: Selamat Hari Natal 2016

Natal identik dengan hal-hal indah. Ini mungkin saatnya bicara tentang cinta dan kasih, dimana kita harus berdamai dengan segala manusia di bumi. Dan ternyata kehadiran Yesus Kristus masih memberikan pengaruh yang tinggi dalam sikap moral dan prinsip sosial-humanis sejati. Maka dalam minggu-minggu advent ini, rasanya ingin meninggalkan segala polemik dan berbaur dalam hidup baru yang melekat bahwa kita harus saling memaafkan.

Meskipun sebenarnya sejarah kelahiran Tuhan Yesus tidaklah melalui proses yang menyenangkan, tapi hal itu tentu membuat kembali diri kita menjadi nol. Bersih tanpa kesombongan, juga terlepas dari hujatan serta makian. Saatnya dengan suasana natal kita berserah dan kembali ke keluarga yang penuh romantisme dan sederhana. Sepertinya kesan-kesan seperti itu juga membuat saya seperti dilahirkan kembali.

Natal bukanlah keharusan identik dengan gereja. Berbagai pandangan ideologi Yesus sepertinya bisa menyatukan semua umat manusia untuk hidup mengenal diri dan berbuat sesuatu yang istimewa untuk orang lain. Untuk itu, natal bukanlah keegoan agama dan Yesus adalah milik semua bangsa yang mungkin saja melalui tafsiran dan dimensi yang berbeda. Saya tak perlu menjabarkan dari sudut pandang agama lain, karna saya merasa Tuhan adalah kesakralan pribadi dan punya pengertian yang pribadi juga.

Sebelumnya saya minta maaf atas foto diatas tanpa pamit. Sungguh foto itu cukup menggambarkan saya bertapa indahnya kemesraan Tuhan dan Manusia, manusia dan sesamanya dalam kehidupan yang penuh ajaib ini. Foto ini masih tersimpan dalam sudut-sudut bloggerku sejak natal Himpunan Mahasiswa Pakkat 2 tahun yang lalu. Saya tak membayangkan bertapa karena foto itu bisa menyimpul senyum dalam suasana natal yang sejuk dan tenang.

Berbagai ujian tentu saja kita hadapi. Tapi bisa melihat natal tahun ini pun rasanya sudah cukup membanggakan iman akan kasihnya Tuhan. Pengusiran yang terjadi di Bandung, tentu tak cukup membuat kita untuk enggan menyatakan kasih perdamaian kepada semua umat bangsa yang ada di dunia. Natal ini cukup menggambarkan bahwa kita mendapat ketegasan mengapa kita harus jadi orang kristen yang sejati. Untuk itu, mari kita sampaikan salam kebangsaan.

Polemik dan tragedi yang sangat menguras hati, pikiran dan materi, semoga bisa membawa kita kepada kedewasaan bernegara. Hal –hal demikian memang tak akan pernah terhenti. Berbagai masalah yang bahkan mengorbankan jiwa, akan datang menghampiri kita di ujung jalan. Tapi manusia sejati, adalah manusia yang sanggup tersenyum dalam berbagai duri-duri jalanan, karna bisa menahan diri penuh hati dan rasa cinta.

Melalui tulisan ini, saya bukan mengajak untuk berhenti berpikir dan mengatakan kebenaran. Kebenaran  punya perspektif relatif yang dimiliki setiap orang melalui historinya. Itu membuat kita tidak sepemahaman sekali pun punya ideologi yang sama. Tapi baiknya kita sampaikan sebagai sahabat. Kurasa tidak sudi kita menelanjangi orang lain jika hanya berbeda dimensi yang ditentukan oleh kelahiran yang tidak bisa kita tentukan sama letaknya. Selamat natal untuk tahun 2016. Semoga lilin-lilin yang sudah hancur membawa pengertian mendalam bagi kita bersama.
Salam damai..

Oleh: Azari Tumanggor
KETUA GMKI Komisariat FIP UNIMED


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Komentar